Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Senjata Hipersonik
(Foto: Kazuhiro Nogi/AFP)

Jepang Akan Membuat Senjata Hipersonik Buatan Dalam Negeri



Berita Baru, Internasional – Pemerintah Jepang mengeluarkan cetak biru senjata hipersonik sebagai pengembangan senjata Hypersonic Cruise Missile (HCM) dan Hyper Velocity Gliding Projectile (HVGP) yang diharapkan bisa beroperasi pada awal 2030-an.

Kabar itu diketahui dari situs Berita Pertahanan Pemerintah Jepang yang telah meluncurkan hasil penelitian dan pengembangan untuk membuat senjata hipersonik yang diproduksi di dalam negeri. Dokumen dari cetak biru senjata itu dirilis berbahasa Jepang.

Berdasarkan rencana tersebut, akan ada dua kelas sistem senjata hipersonik, termasuk Hypersonic Cruise Missile (HCM) dan Hyper Velocity Gliding Projectile (HVGP).

https://twitter.com/IndiaResearchC1/status/1238663697914040323?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1238663697914040323&ref_url=https%3A%2F%2Fsputniknews.com%2Fmilitary%2F202003151078571327-japan-unveils-plans-on-domestically-made-hypersonic-weapons-report%2F

Didukung oleh mesin scramjet, HCM “mempunyai bentuk rudal yang khas, bisa melaju pada kecepatan yang jauh lebih tinggi, serta mampu melakukan perjalanan dalam jarak jauh,” tulis di Defense News.

Sedangkan untuk HVGP, kabarnya akan menampilkan mesin roket berbahan bakar padat yang mampu meningkatkan muatan hulu ledaknya dan mempertahankan kecepatan tinggi saat meluncur ke sasarannya.

Cetak biru kedua senjata itu rencananya akan menggunakan hulu ledak yang berbeda. Tujuannya adalah untuk bisa mengatasi target lintas laut dan darat dan secara khusus dirancang untuk menembus “dek kapal/pesawat induk.”

Pada gilirannya, terkait dengan kekuatan serangan hulu ledak, kedua senjata itu akan berbentuk rudal yang dibentuk khusus secara eksplosif, atau penetrator eksplosif (EFP). Tujuannya adalah untuk menciptakan penghancuran area tembak.

Menurut Defense News, kedua hulu ledak tersebut rencananya akan dinavigasi melalui satelit. Selain itu, diharapkan kedua senjata itu sudah bisa beroperasi pada awal 2030-an.

Lebih lanjut, Defense News menyebutkan, terkait penggunaan pedoman hulu ledak, proses navigasi akan “menggunakan pencitraan frekuensi radio yang dikonversi dari data shift doppler atau pencari inframerah yang mampu membeda-bedakan target spesifik. Shif doppler sendiri, menurut badan pemerintah, akan dapat mengidentifikasi target angkatan laut yang tersembunyi di semua kondisi cuaca.”

Selama beberapa tahun terakhir, Jepang telah melakukan penelitian dan pengembangan di sejumlah bidang yang berkaitan dengan senjata hipersonik.

Pada tahun 2017, media lokal melaporkan bahwa pemerintah berencana untuk melengkapi F-2 multi-role fighters Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) dengan rudal anti-kapal hipersonik yang diproduksi di dalam negeri yang dapat terbang tiga kali lebih cepat daripada kecepatan suara dan akan menggantikan rudal transonik sebelumnya.


SumberSputnik News