Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jenderal Listyo: Polri Tidak Bisa Dilepaskan dari Ulama

Jenderal Listyo: Polri Tidak Bisa Dilepaskan dari Ulama



Berita Baru, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa sinergitas antara pemerintah, dalam hal ini Polri, dengan ulama sangat penting. 

“Polri tidak bisa dilepaskan dari ulama. Beberapa pengalaman membuktikan sinergitas ulama dan umara dalam hal ini, Polri dan ulama banyak berhasil untuk menyelesaikan masalah, salah satunya terkait penanganan COVID-19 kemarin,” kata Jendral Listyo.

Hal itu diungkap dalam keterangannya usai berkunjung ke Pesantren LP3IA (Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Quran) asuhan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha), di Desa Narukan, Sarang.

Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rembang, pada Minggu (30/10) siang. Jenderal Sigit menemui sejumlah ulama di Rembang. Di Rembang, Jenderal Listyo melakukan safari ke sejumlah pondok pesantren dan menemui beberapa tokoh ulama setempat.

Safari yang pertama yakni ke kediaman Almarhum KH Maimoen Zubair di Kompleks Pondok Pesantren Al-Anwar, di Desa Karangmangu, Sarang. 

Di sana Kapolri ditemui oleh empat putra Mbah Moen, yakni KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih), KH Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur), Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dan KH Idror Maimoen (Gus Idror).

Dan kemudian dilanjut ke Pesantren LP3IA (Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Quran) asuhan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha), di Desa Narukan, Sarang.

Kapolri Listyo menerangkan, hubungan Polri dengan ulama harus terus terjaga, apalagi menjelang tahun politik. Dirinya menekankan, supaya hal-hal yang bersifat provokatif dapat dihilangkan.

“Dan juga tentunya berbagai kegiatan yang tentunya kita harus terus bekerja sama. Mendinginkan situasi-situasi, apalagi menjelang tahun politik. Selalu saya sampaikan bahwa hilangkan hal-hal yang bersifat polarisasi. Dan tentunya kerjasama antara polisi dengan ulama menjadi sangat penting,” katanya

“Saya ingin indonesia bisa kita jaga dari situasi kamtibmas-nya tetap kondusif. Stabilitas politiknya juga kondusif. Karena ini modal kita untuk bisa berjalan on the track, siapapun presidennya nanti untuk bisa melanjutkan visi kita, Indonesia Emas 2045, mewujudkan tujuan nasional kemasyarakatan madani. Untuk itu polri bersama ulama,” pungkas Listyo.