Jenderal Kulit Hitam AS Terpilih Menjadi Kepala Staf AU
Berita Baru, Jakarta – Jenderal Charles Q. Brown Jr dipilih menjadi kepala Staf Angkatan Udara AS oleh Senat Amerika Serikat (AS). Ia merupakan perwira tinggi berkulit hitam pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Seperti dilansir Associated Press yang dikutip CNN, Kamis (11/6), proses pemungutan suara untuk menentukan posisi tersebut dilakukan pada Selasa lalu. Brown lantas mendapatkan 98 suara dan tidak ada satupun yang menolak atau abstain.
Terpilihnya Brown menjadi bersejarah karena dia menjadi jenderal kulit hitam pertama yang memimpin matra udara AS.
“Saya berpikir tentang nominasi yang bersejarah bagi saya untuk menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang mengabdi menjadi Kepala Staf Angkatan Udara. Saya berpikir tentang orang-orang Afrika-Amerika sebelum saya yang membuat kesempatan ini menjadi nyata,” kata Brown dalam unggahan videonya.
“Saya berpikir tentang harapan yang akan muncul dari nominasi ini, terutama dari situasi yang terjadi terhadap bangsa kita saat ini,” imbuhnya.
Dalam video tersebut Brown juga menyinggung soal kematian George Floyd.
“Saya sangat emosi. Bukan hanya George Floyd, tetapi juga untuk para etnis Afrika-Amerika yang mengalami penderitaan yang sama dengan Floyd. Saya berpikir tentang unjuk rasa di tanah kebebasan dan kesetaraan yang dijanjikan dalam teks proklamasi kemerdekaan dan undang-undang dasar, di mana saya sebagai salah satu manusia yang mendukung dan mempertahankannya,” tegas Brown.
Brown juga mengungkap soal adanya perlakuan diskriminatif dan ketidakadilan terhadap etnis kulit hitam yang berada di kesatuan Angkatan Udara.
Sebelumnya, Brown sempat menjadi komandan Komando Pasifik AU AS. Ia juga merupakan seorang pilot pesawat tempur dengan 2.900 jam terbang, 130 jam di antaranya adalah misi dalam peperangan.
Brown masuk ke AU melalui jenjang program perekrutan tentara cadangan (ROTC) lewat Universitas Teknologi Texas pada 1984. Dia sudah merasakan beragam posisi di tingkat skadron dan unit sepanjang karirnya sebagai pilot.
Selain itu, Brown juga menjadi pelatih dengan spesialisasi jet tempur F-16 di Sekolah Persenjataan AU AS.
Diberitakan, menurut data hanya terdapat 15 persen etnis Afrika-Amerika yang berdinas di AU AS.