Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jembatan Gantung Roboh di India, 68 Orang Tewas

Jembatan Gantung Roboh di India, 68 Orang Tewas



Berita Baru, Internasional – Sedikitnya 68 orang tewas setelah jembatan gantung runtuh di India. Kecelakaan ini menjerumuskan ratusan orang ke sungai di bawahnya dan korban lain mencoba bertahan pada kabel kerangka dan sisa-sisa jembatan yang terpelintir.

Dilansir dari Independent, jembatan sepanjang 230 meter di negara bagian Gujarat barat tersebut sebelumnya telah ditutup selama enam bulan dan dibuka kembali minggu lalu. Jembatan itu dibangun selama pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1800-an.

Lebih dari 400 orang berada di jembatan itu ketika ambruk ke Sungai Machhu, lapor media lokal Zee News.

“Jumlah korban tewas adalah 68,” kata NK Muchhar, seorang pejabat senior di Morbi.

Menteri Negara Brijesh Merja sebelumnya mengatakan kepada media lokal bahwa 60 orang telah meninggal, 17 orang berada di rumah sakit dan jumlah korban mungkin meningkat karena operasi penyelamatan sedang berlangsung.

“Banyak yang diselamatkan dari sungai dan beberapa masih hilang,” kata Amit Jhala, seorang pejabat senior di rumah sakit milik pemerintah yang menampung para korban bencana.

Jembatan itu terletak di pusat kota Morbi, dan para pejabat mengatakan bahwa jembatan itu ambruk karena tidak dapat menampung jumlah orang di atasnya.

Perdana Menteri Narendra Modi, yang berada di negara bagian asalnya Gujarat untuk kunjungan tiga hari, mengatakan dia telah mengarahkan kepala menteri negara bagian itu untuk segera memobilisasi tim untuk operasi penyelamatan dan menjanjikan kompensasi bagi keluarga korban.

Para pejabat mengatakan para korban sebagian besar adalah penduduk setempat yang mengunjungi jembatan itu untuk tujuan rekreasi.

Rekaman amatir warga menunjukkan orang-orang berpegangan pada sisa-sisanya, beberapa memanjat kabel dalam upaya untuk sampai ke tepi sungai, sementara yang lain berenang ke tempat yang aman.

Morbi adalah salah satu kluster manufaktur keramik terbesar di dunia dan menyumbang lebih dari 80 persen produksi keramik India.

Insiden itu terjadi menjelang pemilihan umum di Gujarat yang diperkirakan akan diadakan tahun ini, pasalnya masa jabatan partai berkuasa Modi saat ini akan selesai pada Februari.