Jelang Piala Dunia Qatar, Ribuan Pekerja Asing Digusur di Ibu Kota
Berita Baru, Internasional – Qatar telah mengosongkan blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di pusat ibu kota Doha di mana para penggemar sepak bola dari seluruh dunia akan berkunjung dan tinggal selama Piala Dunia.
Dilansir dari Reuters, para pekerja asing mengatakan lebih dari selusin bangunan telah dievakuasi dan ditutup oleh pihak berwenang. Hal itu memaksa sebagian besar pekerja asal Asia dan Afrika untuk mencari perlindungan sebisa mereka, termasuk tempat tidur di trotoar di luar salah satu bekas tempat tinggal mereka.
Langkah itu dilakukan kurang dari empat minggu sebelum dimulainya turnamen sepak bola global pada 20 November mendatang. Hal itu menarik perhatian internasional terkait langkah ketat terhadap perlakuan Qatar terhadap pekerja asing dan undang-undang sosialnya yang membatasi.
Di satu gedung yang menurut penduduk menampung 1.200 orang di distrik Al Mansoura Doha, pada hari Rabu lalu pihak berwenang memberi tahu para penghuni sekitar pukul 8 malam bahwa mereka hanya punya waktu dua jam untuk pergi.
“Pejabat kota kembali sekitar pukul 22.30, memaksa semua orang keluar dan mengunci pintu gedung,” kata mereka, sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (30/10/22).
Beberapa pria bahkan tidak dapat kembali tepat waktu untuk mengambil barang-barang mereka.
“Kami tidak punya tempat untuk pergi,” kata seorang pria pada hari berikutnya ketika dia bersiap untuk tidur di malam kedua dengan sekitar 10 pria lainnya, beberapa dari mereka terlihat bertelanjang dada di musim gugur yang panas dan lembab di negara Teluk Arab itu.
Dia, dan sebagian besar pekerja lain yang menolak menyebut nama atau detail pribadi mereka karena takut akan pembalasan dari pihak berwenang atau atasan mereka.
Sementara itu lima pria lain terlihat sedang memuat kasur dan kulkas kecil ke bagian belakang truk pickup. Mereka mengatakan telah menemukan sebuah kamar untuk tinggal di Sumaysimah, sekitar 40 km di utara Doha.
Seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan pengusiran itu tidak terkait dengan Piala Dunia.
“Sesuai dengan rencana komprehensif dan jangka panjang yang sedang berlangsung untuk mengatur kembali wilayah Doha,” katanya.
“Semua telah dipindahkan ke akomodasi yang aman dan layak,” kata pejabat itu. Ia juga menambahkan bahwa permintaan untuk akan melakukan pemberitahuan yang tepat terkait pengosongan.
Sementara itu badan sepak bola dunia FIFA tidak menanggapi permintaan komentar dan penyelenggara Piala Dunia Qatar mengarahkan pertanyaan kepada pemerintah.