Jelang Imlek China Waspadai Penyebaran COVID-19
Berita Baru – Omicron diketahui telah menyebar di beberapa kota di China. Hal tersebut menyebabkan perlunya kewaspadaan tinggi terkait penyebaran COVID-19 jelang musim liburan Tahun Baru Imlek.
China mengharuskan para wisatawan untuk melaporkan perjalanan mereka beberapa hari sebelum kedatangan mereka, karena varian Omicron telah menjangkau lebih banyak area termasuk Beijing.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa Omicron telah menambah peningkatan risiko penularan COVID-19 ketika nanti diperkirakan ratusan juta orang melakukan perjalanan keliling China dalam peringatan Tahun Baru Imlek pada 1 Februari mendatang.
Selama akhir pekan, ibu kota Beijing dan pusat teknologi selatan Shenzhen masing-masing mendeteksi satu kasus Omicron yang ditularkan di dalam negeri.
“Kemungkinan kasus Omicron di Beijing terinfeksi melalui barang-barang impor tidak dapat dikesampingkan,” kata Pang Xinghuo, seorang pejabat di otoritas pengendalian penyakit kota Beijing, pada Senin (17/1/22), dilansir dari Reuters.
Sementara itu, saluran televisi milik pemerintah juga melaporkan bahwa Kota Meizhou di provinsi Guangdong menemukan satu infeksi Omicron terkait dengan wabah di Zhuhai.
Sejauh ini, setidaknya lima provinsi dan kota melaporkan infeksi Omicron lokal, sementara 14 wilayah provinsi menemukan varian di antara pelancong yang datang dari luar negeri.
China belum menunjukkan tanda-tanda kuat untuk mengubah pedomannya untuk mengatasi infeksi lokal dengan cepat, meskipun tingkat vaksinasinya tinggi, yaitu 86,6%.
China melaporkan 163 infeksi yang ditularkan secara lokal dengan gejala yang dikonfirmasi pada hari Minggu, data resmi menunjukkan pada hari Senin, naik dari 65 hari sebelumnya.
Peningkatan infeksi hari Minggu terutama didorong oleh lebih banyak kasus di kota Tianjin dan Anyang, di mana Omicron telah ditemukan di kelompok lokal.