Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jelang Idham Pensiun, IPW: Kapolri Baru Akan Diwarisi 2 Kasus Besar
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane

Jelang Idham Pensiun, IPW: Kapolri Baru Akan Diwarisi 2 Kasus Besar



Berita Baru, Jakarta – Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan bahwa Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Idham Azis akan diwarisi dua kasus besar yang tak tuntas jelang masa pensiunnya.

Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dua kasus besar itu ialah pembantaian satu keluarga di wilayah Sigi, Sulawesi Tenggara oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) serta kasus penembakan mati terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).

“Masa pensiun Jenderal Idham Azis tinggal 20 hari lagi. Sepertinya Kapolri baru akan mewarisi dua utang besar yang ditinggalkan Kapolri Idham Azis, yang tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru,” ujar Neta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1).

Neta mengatakan belum tuntasnya penanganan perkara Sigi dapat menjadi satu kegagalan jenderal polisi berbintang empat itu dalam pucuk pimpinan Polri.

“Mengingat, Idham juga merupakan mantan petinggi di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan dikenal sebagai tokoh yang piawai dalam menangani perkara terorisme,” tutur Neta.

“Pelaku diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara yang beranggota hanya 14 orang. Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh jajaran kepolisian,” imbuhnya.

Neta juga mengingatkan agar Idham dapat segera meringkus kelompok teroris itu jelang bergantinya tongkat kepemimpinan. Pasalnya, menurutnya, hal itu dapat menjadi hadiah pensiun Idham yang juga merupakan mantan Kapolda Sulteng tersebut.

Kemudian, lanjut Neta, kasus terbunuhnya enam anggota Lasar FPI yang masih menjadi kontroversi itu juga perlu untuk segera dituntaskan.

“Kedua kasus ini menjadi warisan Idham Azis untuk Kapolri baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit, yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri makin negatif,” kata dia menjelaskan.

Neta mendesak agar Kapolri segera mengkonsolidasikan jajaran kepolisian di bawahnya untuk menuntaskan kasus-kasus itu sesegera mungkin.