Jarang Terjadi, Kapal Induk USS Ronald Reagan Akan Berlabuh di Vietnam
Berita Baru, Hanoi – Kapal induk USS Ronald Reagan akan berlabuh di Vietnam, di kota pelabuhan Danang, sebuah kunjungan yang jarang terjadi di mana kapal perang Amerika Serikat (AS) ke negara mantan musuh perang.
Kapal induk tersebut akan tiba pada Minggu sore dan akan tinggal di Danang hingga 30 Juni, demikian dilaporkan oleh media lokal, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam pada hari Jumat (23/6).
Kunjungan ini hanya merupakan kunjungan ketiga oleh kapal induk Amerika Serikat dalam 48 tahun sejak penarikan pasukan Amerika dan berakhirnya Perang Vietnam pada tahun 1975.
Kedatangan Ronald Reagan ini terjadi ketika AS berusaha meningkatkan hubungan dengan Vietnam, dan dalam konteks ketegangan yang meningkat di mana Vietnam sering kali memiliki perselisihan dengan tetangganya yang lebih besar terkait batas perbatasan maritim di Laut China Selatan.
Pada Kamis dan Jumat, media sosial berbahasa Tionghoa dipenuhi dengan rumor bahwa pesawat pembom H-6K Angkatan Udara Tiongkok yang terbang pada ketinggian rendah pada tanggal 18 Juni berhasil mendekati USS Ronald Reagan tanpa terdeteksi dan mengunci kapal tersebut dengan radar senjatanya sebelum terbang menjauh.
Meskipun laporan media sosial tersebut tidak disertai dengan bukti kejadian tersebut, beberapa laporan merujuk pada laporan yang diterbitkan oleh Global Times, media berita yang dikelola oleh China, pada hari Senin yang menyebutkan bahwa pesawat pembom H-6K Tiongkok sedang melakukan “sortie malam hari mengelilingi pulau Taiwan”.
Selain melakukan “pengepungan pulau Taiwan pada malam hari”, kelompok pembom tersebut juga telah melakukan “latihan di laut lepas Samudera Pasifik” serta “patroli tempur di Laut China Selatan”, demikian dilaporkan oleh Global Times.
Menurut US Naval Institute, Kelompok Serang Kapal Induk Ronald Reagan, yang terdiri dari beberapa kapal yang beroperasi secara bersamaan, saat ini berada di Laut China Selatan.
China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk zona ekonomi eksklusif Vietnam dan negara-negara lain di wilayah tersebut.
Kapal induk Amerika Serikat yang sering melintasi laut yang kaya energi ini sering kali diikuti oleh kapal-kapal Tiongkok.
Bulan lalu, Amerika Serikat menuduh pesawat tempur Tiongkok melakukan manuver yang “tidak perlu agresif” terhadap salah satu pesawatnya selama terbang di atas Laut China Selatan.
Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, sebuah legiun angkatan bersenjata yang mengawasi wilayah tersebut, mengatakan pesawatnya sedang terbang di ruang udara internasional ketika diintersep oleh pesawat tempur J-16 China.
Pilot Tiongkok “terbang langsung di depan hidung RC-135, memaksa pesawat Amerika Serikat itu melewati turbulensi gelombang belakangnya”, demikian disampaikan oleh militer Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
Semua negara di wilayah tersebut seharusnya menggunakan ruang udara internasional sesuai dengan hukum internasional, tambah pernyataan tersebut.