Janji Xiomara Castro Membuat AS dan Taiwan Gelisah
Berita Baru, Internasional – Terpilihnya Xiomara Castro sebagai presiden Honduras telah menempatkan negara Amerika Tengah itu dalam tarik ulur diplomatik yang intensif dengan Taiwan dan China.
Honduras adalah satu dari 15 negara yang mengakui kedaulatan Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya sendiri. Tetapi Castro telah membuat janji manifesto untuk mengakhiri hubungan selama beberapa dekade itu dan membangun hubungan diplomatik dengan Beijing.
Sementara itu, untuk menyelamatkan hubungan, presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengucapkan selamat kepada Castro atas kemenangannya pada hari Rabu (1/12), dan mengingatkannya tentang hubungan bilateral mereka. “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk memberi manfaat bagi orang-orang di negara kami & memperkuat kemitraan Taiwan-Honduras yang sudah berlangsung lama,” kata Ing-wen di Twitter.
Seperti dilansir dari The Guardian, Castro me-retweet pesan itu dengan balasan singkat: “Terima kasih banyak, Presiden Tsai Ing-wen.”
Usulan Castro untuk mengakhiri hubungan diplomasi dengan Taiwan memicu kekhawatiran Washington, yang mendesak untuk terus mempertahankan hubungan bilateral tersebut.
Selama kunjungan ke Honduras seminggu sebelum pemilihan, delegasi AS mempertegas harapannya agar negara itu mempertahankan hubungannya saat ini dengan Taiwan – yang dikecam oleh kementerian luar negeri China sebagai “perilaku memutarbalikkan dan menggertak”.
Tetapi para ahli mengatakan langkah untuk membangun hubungan diplomatik dengan China sebagian akan dimotivasi oleh keinginan untuk melawan pengaruh AS – dan bahwa potensi keuntungan finansial terlalu menarik untuk dilewatkan.
“Ini adalah upaya untuk menyeimbangkan hegemoni Amerika Serikat,” kata ekonom Ismael Zepeda, dari thinktank Honduras Fosdeh. “Honduras ingin memasuki dinamika dengan mengatakan jika Anda tidak mendukung saya secara internal, saya memiliki sekutu lain yang akan memberi saya sumber daya yang saya butuhkan jika saya ingin membangun mega proyek.”
Meskipun Taiwan telah menyumbang dengan murah hati kepada sekutunya yang lebih miskin, termasuk Honduras, Taiwan tidak dapat bersaing dengan sumbangan ekonomi China, yang telah memberikan hadiah, pinjaman, dan investasi kepada negara-negara lain yang telah beralih kesetiaan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir. Panama memutuskan hubungan dengan Taipei pada 2017 dan sejak itu melihat gelombang investasi China.
Castro sendiri sedang mengambil alih kendali sebuah negara yang masih belum pulih dari dampak pandemi dan badai besar. Tujuh puluh empat persen penduduk jatuh di bawah garis kemiskinan – persentase tertinggi dalam setidaknya empat dekade.
Situasi tersebut jauh lebih buruk daripada saat pemerintahan suami Castro, Manuel Zelaya, yang memerintah antara tahun 2006 dan 2009 dan digulingkan dalam kudeta yang didukung militer.