Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jam Pelajaran Bahasa Jawa Harus Ditambah, DPRD DIY Kebut Pembahasan Raperda

Jam Pelajaran Bahasa Jawa Harus Ditambah, DPRD DIY Kebut Pembahasan Raperda



Berita Baru, JOGJA – Minimnya jam pelajaran bahasa di satuan pendidikan mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anggota Panitia Khusus (Pansus) Bahan Acara Nomor 11 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa DPRD DIY Atmaji menyatakan dua jam pelajaran setiap minggunya belum cukup menjadikan para siswa di setiap tingkatan menguasai dan memahami kandungan yang ada pelajaran bahasa jawa.

”Kalau ingin anak didik kita, generasi muda kita menguasai dan memahami kandungan tentang budaya jawa, maka jam-nya harus ditambah. Jangan hanya dua jam, minimal empat jam, kalau perlu lebih,” ujar Atmaji saat rapat BA Nomor 11 di Gedung DPRD DIY Selasa (25/11) kemarin.

Menurut Atmaji, budaya jawa syarat dengan makna dan filosofi. Baik pada pemakaian bahasa sehari-hari, penggunaan aksara dalam berkomunikasi hingga pada aktualisasi dan ekspresi kehidupan didasari dengan landasan budaya dan filosofi yang sangat kental. ”Jadi unggah-ungguh, toto kromo dan tepo seliro dalam perilaku orang jawa itu merupakan cerminan dari budaya yang ada. Dan ini yang membedakan dengan yang lain,” tuturnya.

Dijelaskan, menurunnya budaya toto kromo pada generasi muda ini karena pemahaman budaya yang berkurang. Bahkan, kecenderungannya tidak sedikit generasi muda banyak yang lebih bangga dengan budaya bangsa lain dibandingkan dengan budaya sendiri.

”Latar belakang inilah yang membuat kami (DPRD DIY, Red) berinisiasi mengusulkan raperda tentang pemeliharaan dan pengembangan bahasa, sastra dan aksara jawa,” serunya.

Sebelumnya, warga Sihono, warga Pocung, Jogotirto, Berbah juga menyampaikan perlunya penambahan jam pelajaran bahasa jawa di lingkungan pendidikan. Dua jam pelajaran yang dialokasikan untuk mata pelajaran bahasa jawa dirasa tidak cukup untuk memberikan pemahaman dan pengayakan budaya jawa pada generasi muda.

”Kalau usulan kami minimal empat jam dalam setiap minggunya,” pinta Sihono dalam acara publik hearing anggota DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin, SE di Gedung Muslimin Pocung, Jogotirto, Berbah Senin (24/8) malam lalu.

Ketua Pansus BA Nomor 11 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin, SE menambahkan akan bekerja cepat untuk menuntaskan pembahasan raperda ini. Selain karena inisiatif dewan, keberadaan raperda ini sudah sangat mendesak dan harus segera direalisasikan.

”Pembahasan tentang raperda ini sudah dilakukan dua tahun terakhir ini. Dari mulai DPRD periode lalu. Makanya, kami akan berupaya untuk s egera menyelesaikan pembahasannya dan segera bisa diaplikasikan di masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.