Jajak Pendapat: Joe Biden Bakal Kalahkan Trump
Berita Baru, Internasional – Presiden AS, Donald Trump, mengatakan ia tidak percaya pada jajak pendapat yang menyebut bahwa Joe Biden, lawan politiknya dari partai Demokrat kemungkinan memimpin untuk kontestasi 2020 Gedung Putih. Pernyataan ini disampaikan kepada Reuters pada hari Rabu (29/4).
Selama wawancara dengan Oval Office, presiden dari Partai Republik itu berharap bahwa penanganannya terhadap pandemi coronavirus tidak menjadi alasan referendum pemilihan, dan menganggap wakil presiden (Joe Biden) telah melakukannya dengan baik.
“Saya tidak percaya pada polling,” kata Trump. “Aku percaya orang-orang di negara ini cerdas. Dan aku tidak berpikir mereka akan memilih seseorang yang tidak kompeten.”
Trump telah beberapa kali melempar kritik kepada Biden sebagai senator AS dan sejak menjadi wakil presiden Presiden Barack Obama. Biden diperkirakan akan memenangkan nominasi partainya untuk pemilihan 3 November di konvensi Agustus.
“Dan saya tidak bermaksud tidak kompeten karena kondisi yang dia miliki sekarang. Maksud saya dia tidak kompeten selama 30 tahun. Semua yang dia lakukan adalah buruk. Kebijakan luar negerinya adalah bencana,” kata Trump.
Pada hari Kamis (29/4), juru bicara kampanye Biden, Andrew Bates, mengemukakan tanggapan tentang bagaimana penanganan Trump terhadap krisis coronavirus. Menurut Bates itu mengurangi kredibilitas Trump.
Jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dilakukan pekan ini tentang pertarungan pemilihan umum menunjukkan 44% pemilih mendukung Biden, dan 40% mendukung Trump.
Jajak pendapat lainnya baru-baru ini oleh Reuters / Ipsos dari tiga negara yaitu Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania menempatkan Biden lebih unggul dengan 45% -39% atas presiden Donald Trump.
Menurut sebuah sumber, Trump kemudian dengan cermat mempertanyakan kepada manajer kampanyenya, Brad Parscale, dan penasihat politik lainnya setelah menerima angka jajak pendapat yang menunjukkan lawannya lebih unggul.
Presiden diberi tahu bahwa ia berada di belakang Biden di banyak negara utama dan akan kehilangan Electoral College jika pemilihan umum berlangsung pada bulan April.
Trump, dalam sebuah tweet hari Kamis (30/4), mengatakan ia mendukung Parscale. “Sebenarnya, dia melakukan pekerjaan dengan baik. Saya tidak pernah meneriakinya (sudah bersama saya selama bertahun-tahun, termasuk kemenangan 2016) & tidak punya niat untuk melakukannya,” katanya.
Sebagaimana disampaikannya kepada Reuters, Trump mengatakan bahwa ia tidak menjadikan pemilu sebagai ujian sebagaimana pandemi.
“Tidak, saya kira tidak. Saya pikir itu adalah referendum tentang banyak hal,” kata Trump. “Saya pikir ini akan menjadi referendum tentang semua hal yang telah kami lakukan dan tentu saja ini akan menjadi bagian darinya, tetapi kami telah melakukan pekerjaan dengan baik.”
Selain berusaha menepis jajak pendapat yang menempatkannya di posisi setelah Biden, Trump juga menyinggung Senator Bernie Sanders, yang mundur dari pemilihan presiden dari partai Demokrat dan beralih mendukung Biden.
“Dia seharusnya tidak pernah memenangkan pemilihan utama, dalam sejuta tahunpun, karena suara itu diambil. Mereka mengambil suara dari Bernie Sanders. Dan saya pikir saya akan mendapatkan banyak pemilih Bernie Sanders,” kata Trump.