Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jaga Ekonomi Indonesia, Kemendag Kembangkan Pasar Ekspor di Kawasan Asia Selatan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berkunjungan di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar, Sabtu (18/3). (Foto: Antara)

Jaga Ekonomi Indonesia, Kemendag Kembangkan Pasar Ekspor di Kawasan Asia Selatan



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembangkan pasar ekspor di sejumlah negara di kawasan Asia Selatan. Langkah ini sebagai upaya menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa ekonomi Indonesia pada 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen dan tahun ini diperkirakan akan melambat.

“Tapi kita tetap dan akan melakukan ikhtiar dengan mengembangkan pasar-pasar ekspor di sejumlah negara,” kata Zulkifli Hasan di Mamuju, Sabtu (18/3).

Menurut Mendag, selama ini pasar ekspor Indonesia adalah negara kawasan ASEAN, Eropa dan Amerika. “Saya akan berusaha keras mengembangkan pasar ekspor baru agar ekonomi kita tetap tumbuh,” tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa pengembangan ekspor di kawasan Asia Selatan meliputi, Bangladesh, Pakistan dan India. “Kita akan kembangkan pasar ekspor baru di Bangladesh, Pakistan dan India,” kata Zulkifli Hasan.

Selain kawasan Asia Selatan, pengembangan ekspor baru juga akan menyasar kawasan Timur Tengah dan Afrika.

“Jadi, kita kembangkan pasar-pasar baru di Asia Selatan, Timur Tengah juga Afrika yang sebelumnya dikuasai oleh Tiongkok, Vietnam dan Thailand. Artinya, kalau ekonomi kita tumbuh, Sulbar juga tumbuh,” jelas Zulkifli Hasan.

Sementara, ketika ditanya terkait adanya rencana impor 500.000 ton beras, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa saat ini sedang panen raya sehingga Indonesia tidak akan mengimpor beras.

“Sekarang kita sedang panen raya, jadi tidak akan impor beras,” terang Zulkifli Hasan.

Namun tambahnya, jika setelah panen raya tetapi stok Bulog kurang, maka tidak menutup kemungkinan langkah tersebut akan dilakukan.

“Jadi seandainya stok Bulog kurang setelah panen raya, maka akan dijajaki melakukan pendekatan pada negara-negara yang punya beras banyak. Tapi kalau sekarang lagi panen raya, tidak ada impor beras,” tegas Mendah Zulkifli Hasan.