Jadikan Yuan Sebagai Pilihan Utama Transaksi, China Tawarkan Diskon Besar untuk India
Berita Baru, Internasional – Setelah sanksi anti-Rusia, banyak perusahaan non-Barat menyatakan keinginannya untuk melakukan perdagangan antar negara dengan mata uang nasional di tengah dorongan global untuk ‘mengurangi dolar’.
Di antara negara yang menerapkan langkah tersebut adalah India. Bisnis India memutuskan beralih ke pembayaran non-dolar AS untuk mengamankan kesepakatannya dengan Rusia.
Seperti dilansir dari Sputnik News, India juga menerima diskon besar-besaran dari China untuk menyelesaikan transaksi mereka dalam Yuan. Hal tersebut menjadi solusi penghematan besar pada sektor impor di tengah kenaikan harga komoditas, kata sebuah sumber kepada Sputnik News.
Secara khusus, perusahaan baja dan semen India merupakan pihak paling diuntungkan dari tawaran China, menurut sumber tersebut.
“Perusahaan India yang bergerak di sektor semen dan baja menerima diskon 15 persen untuk Yuan China. Mereka menganggapnya menguntungkan, mengingat depresiasi Rupee dan menyelesaikan transaksi mereka dalam mata uang China dengan Rusia,” kata seorang pejabat di New Delhi kepada Sputnik.
Produsen baja dan semen telah mengimpor batubara Rusia dengan harga diskon, sementara harga di pasar alternatif lain seperti Indonesia dan Australia tetap tinggi. India telah mengimpor lebih dari 8 juta ton batubara Rusia sejak Maret.
“Mata uang China dan India terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 7 persen tahun ini. Diskon 15 persen pada Yuan terhadap harga pasar dolar AS yang berlaku memberikan kelegaan ganda bagi bisnis karena kami juga telah meminimalkan depresiasi Rupee terhadap dolar,” kata seorang pedagang kepada Sputnik.
Depresiasi rupee terhadap dolar AS membuat impor lebih mahal bagi bisnis India. Akibatnya, mereka yang berurusan dengan mesin berat dan farmasi juga bernegosiasi dengan China untuk penyelesaian Yuan untuk transaksi Rusia.
Pedagang mengatakan yuan akan semakin banyak digunakan untuk menyelesaikan pembayaran berkaitan dengan pasokan Rusia.
“Intervensi China di pasar mata uang hanya tantangan, sebelum Yuan menjadi pilihan utama untuk penyelesaian. Pedagang tidak bisa bertaruh pada nilai Yuan selama, katakanlah, enam bulan,” kata mereka.
Sementara itu, India dan Rusia telah terlibat dalam membuat pengaturan permanen untuk pembayaran Rupee-Rubel dari perdagangan bilateral mereka yang berkembang pesat.
Tahun ini, perdagangan bilateral India dengan Rusia meningkat hampir dua kali lipat pada Agustus dibandingkan dengan nilai perdagangan tahunan 2021 dengan impor minyak dari Rusia saja mencapai $8,95 miliar antara April-Juli.