Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jadi Korban Pemerkosaan Sadis, Gadis 18 Tahun di Halmahera Tengah Meninggal Dunia

Jadi Korban Pemerkosaan Sadis, Gadis 18 Tahun di Halmahera Tengah Meninggal Dunia



Berita Baru, Maluku Utara – Gadis berusia 18 tahun di Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) menjadi korban pemerkosaan secara bergantian hingga korban akhirnya meninggal.

Dikutip dari detik.com, dari peristiwa memilukan itu polisi telah mengamankan empat pria dan memburu dua orang lainnya yang diduga pelaku tindakan biadab tersebut.

Kapolres Halteng AKBP Nico Setiawan mengatakan penyidik sempat memeriksa korban sebelum akhirnya meninggal dunia. Dari keterangan korban, polisi mendapatkan identitas pelaku.

“Dari keterangan korban, sempat korban sebelum dirawat di rumah sakit, sempat memberi keterangan (soal pelaku) walaupun cuma sedikit,” kata AKBP Nico Setiawan Minggu (17/10).

Polisi kemudian mengamankan tiga terduga pelaku. Setelah itu, diamankan seorang terduga pelaku pemerkosaan.

“Kemudian mengarah pada pelaku. Dari pelaku yang diamankan tiga orang, didapat lagi nama satu orang. Makanya kami amankan empat orang,” jelas Nico.

Nico menerangkan penyidik lalu memeriksa keempat terduga pelaku yang diamankan. Hasil pemeriksaan menyebut ada dua terduga pelaku lainnya yang terlibat pemerkosaan itu.

“Lalu, setelah kami lakukan pemeriksaan lagi, setelah itu dari keterangan mereka ternyata ada dua orang. Saat ini kami sedang melakukan pengejaran terhadap dua orang tersebut,” terang Nico.

Kasus ini membuat heboh warga Halmahera hingga terjadi aksi demonstrasi di depan Polres Halteng menuntut para pemerkosa dihukum mati.

Masyarakat menyampaikan akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Masih berlangsung aksi di Polres Halteng, USUT TUNTAS, PROSES SEADIL-ADILNYA,” tulis pemilik aku Twitter Cahaya Timur @Ghara_H4L3Y0r4 yang yang mengaku sebagai kakak korban, (17/10).

“Marah, iya kami sangat marah. Saat penangkapan pelaku, Polsek Weda Tengah hampir dibakar massa karena pelaku tidak diperlihatkan. Kami meminta agar aparat bertindak cepat dan seadil-adilnya. Korban baru SMK kelas 1, masih dibawah umur,” tegasnya.

Dalam Kultwit-nya, Cahaya Timur menyampaikan kronologi pemerkosaan yang menimpa adiknya. “Adik kami disekap kurang lebih sehari semalam. setelah diperkosa, adik kami tidak bisa berjalan, sakit yang luar biasa dirasakan dan ketakutan untuk bercerita kejadian sebenarnya,” ujarnya.

“Seminggu setelah kejadian, organ intim bengkak dan bernanah dan sudah sulit berbicara, akhirnya dirujuk ke RSUD Ternate, dan kemarin adik kami menghembuskan nafas terakhir,” tambahnya.

Lebih lanjut, Cahaya Timur juga menyebut, “dari jejak digital pada HP adik kami, mulailah dilakukan pelacakan. Teridentifikasi pelaku pertama (pacar). Langsung ditangkap dilokasi kerja. Dari pelaku pertama ini kemudian muncul 3 pelaku lainnya. Ke empat pelaku sudah ditangkap dan ditahan di Polres Halteng,” terangnya.

“Kami dari pihak keluarga, meminta kepada aparat agar bertindak tegas, semua pelaku yang ditangkap diumumkan dan diproses seadil-adilnya. Informasi yang beredar pelaku tidak hanya 4 orang, ini harus diusut tuntas! Dan pengusutan lebih mendalam karena diduga lebih dari 4 (ada 12 org),” tegas Cahaya Timur.