Italia Terapkan Tes Covid untuk Pelancong dari China, Inggris dan Prancis Mengatakan Tidak Ada Rencana Demikian
Berita Baru, Internasional – Pada Kamis (29/12), Inggris dan Prancis mengatakan bahwa mereka saat ini tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan kembali tes Covid-19 wajib atau persyaratan tambahan untuk pelancong yang tiba di negara tersebut.
Seperti dilansir dari CNBC, pernyataan tersebut muncul ketika beberapa negara mengumumkan langkah-langkah baru sebagai tanggapan atas kebijakan pelonggaran pembatasan Covid di China.
Pada hari Senin (26/12), Beijing secara resmi mencabut kebijakan karantina untuk kedatangan. Kebijakan itu seketika membuat banyak orang beramai-ramai memesan tiket perjalanan luar negeri pertama mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara Italia, pusat wabah awal pada 2020, menjadi negara pertama di Eropa yang mengumumkan pada Rabu (27/12) bahwa swab antigen wajib akan diwajibkan bagi semua pelancong yang datang dari China.
Satu penerbangan pada 26 Desember dari China ke Bandara Malpensa Milan melaporkan bahwa 52% penumpang dinyatakan positif Covid, la Repubblica melaporkan.
“Dari sudut pandang ilmiah, tidak ada alasan pada tahap ini untuk mengembalikan kontrol di perbatasan,” kata Brigitte Autran, kepala komite penilaian risiko kesehatan Prancis COVARS, di Radio Classique Prancis, menurut laporan Reuters.
Pejabat Jerman, Portugis, dan Austria juga tampak enggan untuk memperkenalkan tindakan baru.
Tetapi Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengatakan pada konferensi pers bahwa tindakan pengujian negaranya mungkin tidak efektif jika tidak diterapkan di seluruh UE karena banyak pelancong memasuki Italia melalui negara Schengen lainnya.
Dia mengatakan tes pendahuluan menunjukkan bahwa para pelancong yang positif Covid-19 dari China telah mengetahui varian omikron, lapor Reuters.
Institut Nasional Penyakit Menular Italia menyerukan peningkatan pengujian bagi mereka yang datang dari Tiongkok. “Akan lebih baik jika koordinasi pengawasan dilakukan di tingkat Eropa,” kata institut itu, menurut terjemahan kantor berita Ansa.
“Italia tidak bisa menjadi satu-satunya negara yang melakukan pemeriksaan anti-Covid di bandara bagi mereka yang datang dari China,” kata Menteri Transportasi Italia Matteo Salvini di Twitter.
Sementara itu, mulai 5 Januari 2023 AS mengatakan semua kedatangan dari China daratan, Hong Kong, dan Makau harus memberikan tes Covid negatif yang diambil dalam waktu dua hari setelah keberangkatan.
India juga akan mewajibkan tes negatif dari penumpang yang datang dari China, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Thailand, dengan penumpang dikarantina jika mereka memiliki tes positif atau menunjukkan gejala Covid.
Sementara pemerintah Inggris mengatakan tidak ada rencana untuk memperkenalkan kembali tes Covid atau persyaratan tambahan untuk pendatang ke negara itu, dan mengatakan akan memantau situasi hingga Kamis. Hasil pemantauan akan diumumkan jika terjadi perubahan kebijakan, terutama jika gelombang negara Eropa lainnya memperkenalkan kembali pengujian.
Pejabat mengutip kurangnya informasi yang dipublikasikan dari China tentang varian baru sebagai alasan untuk memperkuat tindakan pencegahan.
Beijing mengatakan wabah terbarunya disebabkan oleh varian omicron yang sangat mudah menular, tetapi tidak terlalu mematikan. Tetapi kurangnya data dan rekam jejak negara yang mengaburkan realitas membuat banyak negara mengambil pendekatan yang hati-hati.