Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Italia dan Prancis akan Mengirim Sistem Pertahanan Udara Samp/T Canggih dan 700 Rudal Anti-Pesawat ke Ukraina

Italia dan Prancis akan Mengirim Sistem Pertahanan Udara Samp/T Canggih dan 700 Rudal Anti-Pesawat ke Ukraina



Berita Baru, Internasional – Italia dan Prancis sepakat untuk bersama-sama mengirim Kiev sistem pertahanan udara Samp/T canggih dan sekitar 700 rudal anti-pesawat Aster-30 dengan total biaya 800 juta euro ($870 juta), surat kabar Italia melaporkan Sabtu (28/1).

Seperti dilansir dari Sputnik News, sistem tersebut dapat mencegat dan menghancurkan spektrum penuh ancaman udara, termasuk rudal dalam radius 25 kilometer (15,5 mil), serta pesawat terbang dalam jarak 100 kilometer.

Baterai SAMP/T disebut mampu melibatkan hingga 130 target udara secara bersamaan dan meluncurkan hingga 10 rudal ke arah mereka.

Pengembang dan produsen sistem pertahanan udara adalah Eurosam konsorsium Eropa.

Sebelumnya pada bulan Januari, Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani mengatakan bahwa jumlah total bantuan militer Italia ke Ukraina adalah sekitar 1 miliar euro. Pada hari Selasa, parlemen Italia menyetujui keputusan pemerintah yang menetapkan kelanjutan bantuan militer ke Ukraina pada tahun 2023.

Pemerintah Italia saat ini sedang menyiapkan paket bantuan militer keenam ke Ukraina. Pada hari Kamis, surat kabar Italia Corriere della Sera, mengutip sumber-sumber di dinas keamanan nasional, melaporkan bahwa sebagai bagian dari paket ini, Roma akan mengirim ke Kiev antara lain sistem pertahanan udara Samp/T dengan amunisi, serta drone rancangan Israel sebagai peralatan artileri berat.

Pada April 2022, Moskow mengirimkan catatan kepada negara-negara anggota NATO yang mengutuk bantuan militer mereka ke Kiev setelah Rusia memulai operasi militernya di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, memperingatkan bahwa setiap pengiriman senjata di wilayah Ukraina akan menjadi “target yang sah” bagi pasukan Rusia. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa memasok Ukraina dengan senjata inefisien untuk negosiasi perdamaian dan akan berdampak buruk pada konflik.