Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Istana Tegaskan Tidak Akan Balas Surat AHY
Mensesneg Pratikno menyatakan pihak Istana telah menerima surat dari AHY yang ditujukan ke Presiden Jokowi soal isu kudeta. (Foto: Setkab)

Istana Tegaskan Tidak Akan Balas Surat AHY



Berita Baru, Jakarta – Pihak istana kepresidenan menegaskan tidak akan membalas surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang ditujukan kepada Presiden Jokowi terkait dugaan kudeta partai.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan pihak Istana telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo terkait isu kudeta partai.

“Iya benar kami telah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada bapak presiden,” ujar Pratikno mealui siaran Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2).

Pratikno menyebutkan bahwa surat itu diantar langsung oleh Sekjen Partai Demokrat dan Presiden Jokowi tidak perlu menyampaikan balasan terhadap surat tersebut, karena hal itu merupakan masalah internal partai.

“Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di dalam AD/ART,” jelasnya.

AHY sebelumnya menyurati Jokowi terkait manuver poilitik yang diduga dilakukan oleh pejabat di lingkaran dekat presiden untuk mengkudeta posisi pucuk pimpinan Partai Demokrat.

AHY mengklaim kudeta terhadap kepengurusan Partai Demokrat diinisiasi kader, eks kader Partai Demokrat, hingga pejabat pemerintahan.

AHY mengatakan telah mendapatkan laporan dari banyak pimpinan dan kader partai Demokrat di pelbagai tingkatan tentang rencana kudeta politik tersebut.

Salah satu yang dituding adalah Kepala Staf Presiden Moeldoko, namun ia menegaskan agar beberapa pihak tidak memfitnah dirinya untuk mengambil alih kekuasaan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY).

“Saya ingatkan hati-hati, jangan fitnah orang,” ujar Moeldoko video jumpa persnya, Rabu (3/2).

Moeldoko menilai bahwa tuduhan melakukan kudeta ini adalah persepsi yang dikembangkan sejumlah pihak. Ia meminta agar tak memainkan isu kudeta untuk menarik simpati orang lain.

“Jangan lagi nembak kanan kiri, Pak Polhukam, Pak Yasonna, NasDem ditembak lah, apa urusannya. Ketawa semua itu, tapi juga marah,” ujarnya.