Israel Mungkin Menjadi Dalang Serangan Drone di Pabrik Iran
Berita Baru, Washington – Israel mungkin menjadi dalang serangan drone di pabrik Iran yang terjadi pada Sabtu (29/1) malam, kata laporan media dengan mengutip seorang pejabat anonim AS.
Kantor berita Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada hari Minggu (30/1) bahwa Israel melakukan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kompleks pertahanan di Iran.
Dengan mengutip Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder, Reuters pada Senin (30/1) mengatakan tidak ada pasukan militer AS yang terlibat dalam serangan di Iran.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa tampaknya Israel terlibat.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan bahwa pertahanan udara Iran menangkis upaya serangan tiga quadcopters kecil yang menargetkan pabrik amunisi di kota Isfahan.
“Sekitar pukul 23:30 (2000 GMT) pada Sabtu malam, serangan yang gagal dilakukan dengan menggunakan Kendaraan Udara Mikro (MAV) di salah satu lokasi bengkel kementerian,” kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah.
Lokasi itu tepat di sebelah situs milik Pusat Penelitian Antariksa Iran, yang telah disetujui oleh A.S. bekerja pada program rudal balistik Iran.
Amirabdollahian menyebut serangan itu sebagai serangan “pengecut” yang bertujuan menciptakan “ketidakamanan” di Iran.
Namun TV pemerintah menyiarkan komentar dari anggota parlemen, Hossein Mirzaie, yang mengatakan ada “spekulasi kuat” Israel berada di belakangnya.
Serangan itu terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Barat atas aktivitas nuklir Iran dan pasokan senjatanya, termasuk “drone bunuh diri” jarak jauh, untuk perang Rusia di Ukraina, serta demonstrasi anti-pemerintah selama berbulan-bulan di dalam negeri.
Tingkat kerusakan tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ledakan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil dan tidak ada korban jiwa.
“Tindakan seperti itu tidak akan memengaruhi tekad para ahli kami untuk maju dalam pekerjaan nuklir damai kami,” kata Amirabdollahian kepada wartawan dalam jumpa pers di televisi.
Serangan Israel ke Iran akan menjadi yang pertama di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak dia kembali menjabat bulan lalu sebagai pemimpin pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel.