Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto: Tasnim.
Foto: Tasnim.

Iran Tetap Akan Matikan Kamera IAEA Sampai Kesepakatan Nuklir Jelas



Berita Baru, TeheranIran akan tetap matikan kamera dari badan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sampai kesepakatan nuklir Iran 2015 dipulihkan, kata kepala Organisasi Energi Atom negara itu pada Senin (27/7).

Menurut laporan dari kantor berita Iran, Tasnim, Iran memberi tahu IAEA bahwa mereka menghapus peralatan IAEA, termasuk 27 kamera yang dipasang di bawah kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

“Kami tidak akan menyalakan kamera IAEA sampai pihak lain kembali ke kesepakatan nuklir,” kata kepala nuklir Iran Mohammad Eslami.

Kesepakatan Nuklir 2015 (JCPOA) memberlakukan pembatasan pada kegiatan nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Namun, pada tahun 2018, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian secara sepihak dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Senin menuduh Kepala IAEA Rafael Grossi memiliki “pandangan tidak profesional, tidak adil dan tidak konstruktif” pada program nuklir Teheran.

Dia juga menambahkan bahwa Teheran berharap kembalinya kesepakatan nuklir dapat segera dicapai jika Amerika Serikat menunjukkan niat baik.

“Iran berkomitmen untuk melakukan pembicaraan dan akan berlanjut sampai kesepakatan yang baik dan berkelanjutan tercapai,” kata Kanaani pada konferensi pers mingguannya.

Kekuatan Barat memperingatkan Iran semakin dekat untuk bisa berlari cepat menuju pembuatan bom nuklir. Tapi Iran membantah tuduhan tersebut.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat tentang menghidupkan kembali kesepakatan 2015 telah terhenti sejak Maret.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kekecewaannya kepada Presiden Iran Ebrahim Raisi atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan.

Pakta nuklir tampaknya hampir bangkit kembali pada bulan Maret tetapi pembicaraan menjadi kacau sebagian mengenai apakah Amerika Serikat akan menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dari daftar Organisasi Teroris Asingnya.

IRGC mengendalikan pasukan elit bersenjata dan intelijen yang dituduh Washington melakukan kampanye teroris global.

Pemerintahan Biden telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menghapus IRGC dari daftar, sebuah langkah yang akan memiliki efek praktis yang terbatas tetapi akan membuat marah banyak anggota parlemen AS.