Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Koalisi Maritim

Iran Sebut Koalisi Maritim Bentukan AS Sebagai ‘Koalis Setan’



Beritabaru.co, Internasional. – Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk membangun koalisi maritim —yang akan berpatroli di jalur laut utama melintasi Selat Hormuz–memicu kemarahan di Teheran. Diperkirakan, hal tersebut akan banyak mengakibatkan ketidakstabilan di kawasan tersebut.

Dikutip dari pewartaan Sputnik pada Sabtu (10/8), ketegangan atas masalah kawasan ini semakin meningkat setelah adanya laporan keterlibatan Israel. Hal itu berpotensi menyeret AS, Israel dan Iran ke dalam komflik yang lebih komplek dan serius.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengkritik upaya Washington untuk membangun koalisi maritim pimpinan-AS di Teluk Persia.

“Teluk Persia adalah jalur vital dan karenan itulah ia menjadi prioritas keamanan bagi Iran. Kami telah lama memastikan keamanan maritim di sana. Mengingat kenyataan ini, setiap kehadiran ekstra-regional secara definitif merupakan sumber rasa tidak aman–terlepas dari propaganda,” kata Zarif memperingatkan melalui twetter nya.

Pernyataan selanjutnya datang dari juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Abbas Mousavi. Ia mengecam keterlibatan Israel dalam koalisi militer pimpinan AS di Teluk Persia yang mengancam keamanan nasionalnya. Abbas Mousavi mencatat bahwa Teheran memiliki hak untuk menghadapi ancaman itu.

“Dalam kerangka kebijakan pencegahan dan pertahanan negara, Republik Islam Iran memiliki hak untuk melawan ancaman ini dan mempertahankan wilayahnya,” kata Mousavi, seperti dikutip oleh outlet Iran Press TV.

Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Jenderal Amir Hatami, sebelumnya juga mengatakan bahwa partisipasi Israel dalam misi itu akan sangat provokatif dan bisa menjadi bencana bagi kawasan itu. Seperti Zarif, ia juga mengecam kehadiran asing.

Sementara Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami menyebut operasi di Teluk sebagai ‘koalisi setan’.

Hubungan antara Teheran di satu sisi, dan Washington serta Tel-Aviv di sisi lain, semakin memburuk setelah dilaporkan bahwa Israel akan memberikan bantuan intelijen dan bantuan lainnya  yang tidak ditentukan untuk mendukung misi angkatan laut yang dipimpin AS.

Penulis :Nafisa
Sumber  :Sputnik