Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Iran Menyebut Negosiasi Kesepakatan Nuklir 2015 akan Berlanjut Melalui 'Saluran yang Relevan

Iran Menyebut Negosiasi Kesepakatan Nuklir 2015 akan Berlanjut Melalui ‘Saluran yang Relevan



Berita Baru, Internasional – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan pada Senin (9/1) bahwa negosiasi tentang kesepakatan nuklir 2015 berlanjut melalui saluran yang relevan atas permintaan kedua belah pihak.

Pernyataan Nasser disampaikan pada konferensi pers mingguan, tanpa menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud tentang “saluran yang relevan,” menurut kantor berita resmi IRNA.

Seperti dilansir dari Xinhua News, Kanaani menambahkan kebijakan Iran terhadap isu nuklir sudah jelas, dan negara itu bertindak dalam kerangka politik yang sama.

Dia mengatakan Iran siap untuk mengakhiri pembicaraan nuklir berdasarkan paket yang diusulkan Uni Eropa.

Namun, pencapaian kesepakatan adalah proses bilateral, katanya, mencatat bahwa “Amerika Serikat adalah negara yang telah melanggar sumpahnya berdasarkan kesepakatan nuklir dan harus bertanggung jawab atas tindakannya.”

Kanaani juga memperingatkan bahwa jendela diplomasi tidak akan terbuka selamanya di pihak Iran, seperti yang disebutkan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan kepala negosiator negara itu Ali Bagheri Kani, mendesak pihak lain untuk bertindak rasional dan memperhatikan kepentingan mereka.

Kebangkitan kembali kesepakatan nuklir bukanlah satu-satunya masalah kebijakan luar negeri Iran, tambahnya.

Iran menandatangani kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), dengan kekuatan dunia pada Juli 2015, setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terhadap negara tersebut. Namun, Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi sepihaknya terhadap Teheran, mendorong Teheran untuk mengurangi beberapa komitmen nuklirnya berdasarkan kesepakatan itu.

Pembicaraan tentang kebangkitan JCPOA dimulai pada April 2021 di Wina. Tidak ada terobosan yang dicapai setelah putaran pembicaraan terakhir pada Agustus 2022.