Iran Meluncurkan Satelit Militer Pertama ke Orbit
Berita Baru, Internasional – Iran telah berhasil mengirim satelit militer pertamanya ke orbit. Kabar itu dilapor kantor berita negara Tasnim pada hari Rabu (22/4).
Dilansir dari Sputnik, satelit yang dinamai Noor (cahaya) mengorbit di ketinggian 425 kilometer dari permukaan bumi. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran tidak menjelaskan detail teknologi yang digunakan dalam satelit itu.
Peluncuran yang dilakukan oleh IRGC terjadi setelah Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami pada bulan Februari lalu menolak tuduhan yang dari AS, bahwa pembawa satelit dapat berubah menjadi rudal militer dan bahwa peluncuran Zafar yang gagal baru-baru ini adalah bagian dari program rudal Iran.
“Peluncuran satelit dan pengangkut satelit tidak terkait dengan program rudal”, kata Hatami.
Dia berjanji meskipun ada beberapa negara yang menentang, Iran akan terus mengembangkan program satelitnya. Menurut Hatami, sementara kapal induk itu tidak memiliki aplikasi militer, satelit yang pada akhirnya akan dimasukkan ke orbitnya dapat digunakan untuk tujuan pertahanan oleh Republik Islam.
Hatami juga menekankan bahwa sementara Iran telah mengembangkan banyak rudal, tidak satu pun dari mereka yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, bahkan jika Teheran punya.
Hatami menegaskan kembali bahwa Republik Islam tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir atau sarana untuk mengirimkannya.
Komentar itu muncul setelah Iran gagal menempatkan satelit Zafar (Victory in Farsi) ke orbit pada 9 Februari karena roket tidak mendapatkan akselerasi yang cukup.
“Kendaraan berhasil meluncurkan satelit Zafar ke luar angkasa, tetapi kecepatan roket dalam memasukkannya ke orbit tidak sesuai dengan optimasi. Optimasi akan dilakukan untuk peluncuran berikutnya,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini.
Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad-Jawad Azari Jahromi, selaku pengawas pengembangan satelit mengakui bahwa peluncuran itu gagal tetapi tetap optimis dengan mengatakan bahwa Iran “tak terhentikan”.