Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aplikasi Kencan Islami
Hamdam adalah satu-satunya platform yang disetujui negara dari jenisnya di Republik Islam [File: Atta Kenare/AFP]

Iran Luncurkan Aplikasi Kencan Islami Legal



Berita Baru, Teheran – Iran meluncurkan aplikasi kencan Islami yang bertujuan untuk memfasilitasi “pernikahan yang langgeng dan terinformasi” bagi kaum mudanya.

Nama aplikasi tersebut adalah Hamdam, diambil dari bahasa Farsi yang artinya “pendamping”.

Aplikasi itu memungkinkan pengguna untuk “mencari dan memilih pasangan mereka”, kata televisi pemerintah, Senin (13/7), seperti dikutip dari Aljazeera.

Menurut Kepala Polisi Dunia Maya Iran, Kolonel Ali Mohammad Rajabi mengatakan Hamdam adalah satu-satunya platform yang disetujui Republik Islam Iran dari jenisnya.

Sementara aplikasi kencan populer lainnya di Iran, Rajabi mengatakan semua platform lain selain Hamdam adalah ilegal.

Hamdam dikembangkan oleh Institut Budaya Tebyan, bagian dari Organisasi Propaganda Islam Iran.

Disebutkan dalam situsnya, Hamdam mengklaim menggunakan “kecerdasan buatan” untuk menemukan pasangan dan “hanya untuk bujangan yang mencari pernikahan permanen dan pasangan tunggal”.

‘Target iblis’

Kepala Institut Budaya Tebyan, Komeil Khojasteh mengatakan pada saat peluncuran bahwa mengatakan nilai-nilai keluarga terancam oleh kekuatan luar.

“Keluarga adalah target iblis, dan [musuh Iran] berusaha memaksakan ide-ide mereka sendiri,” katanya, menambahkan bahwa aplikasi itu membantu menciptakan keluarga yang “sehat”.

Menurut situs web Hamdam, pengguna harus memverifikasi identitas mereka dan melalui “tes psikologi” sebelum bisa memanfaatkan aplikasi.

Ketika muncul kecocokan, aplikasi akan “memperkenalkan keluarga bersama dengan kehadiran konsultan layanan”, yang nantinya akan “menemani” pasangan selama empat tahun setelah menikah.

Pendaftaran layanan di aplikasi tersebut gratis karena Hamdam memiliki “model pendapatan independen”, kata situs web itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Penurunan angka kelahiran

Pihak berwenang Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, telah memperingatkan beberapa kali terhadap meningkatnya usia pernikahan di negara itu dan penurunan tingkat kelahiran.

Pada bulan Maret, parlemen Iran yang didominasi konservatif meloloskan RUU mengenai “pertumbuhan populasi dan mendukung keluarga”.

Ini mengamanatkan pemerintah untuk menawarkan insentif keuangan yang signifikan untuk pernikahan dan mendorong orang untuk memiliki lebih dari dua anak, sambil membatasi akses terhadap aborsi.

Undang-undang tersebut menunggu persetujuan dari Dewan Wali, yang bertugas untuk memeriksa apakah undang-undang tersebut sesuai dengan hukum Islam dan konstitusi.