Iran Jadi Tuan Rumah Turnamen Drone, Rusia Ikut Jadi Peserta
Berita Baru, Teheran – Iran jadi tuan rumah turnamen drone internasional, dengan Belarusia, Armenia dan Rusia ikut jadi peserta kompetisi yang digelar pada Senin (15/8) di kota Kashan, Iran.
Lebih dari 70 tentara dari kelima negara itu akan bersaing dalam kompetisi kendaraan udara tak berawak (UAV) yang bernama Falcon Hunting 2022.
Kompetisi yang ketujuh kalinya digelar itu merupakan bagian dari kerjasama Iran dengan Rusia dalam bentuk latihan dan kompetisi militer tahunan sejak 2015 dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai penyelenggara.
Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, Brigadir Jenderal Ali Balali mengatakan kompetisi akan dinilai berdasarkan kinerja dan konsistensi dalam pengintaian udara siang dan malam, di samping bagaimana UAV dapat membantu memandu tembakan artileri yang tepat.
“Lebih dari 70 tentara dari negara-negara tersebut di atas akan bersaing dalam lima tahap kebugaran fisik dan menembak dan empat kompetisi drone, termasuk pengintaian udara dalam tiga hari, dukungan udara dan penyesuaian api, pengintaian di malam hari dan pengintaian berkelanjutan,” kata Brigadir Jenderal Ali Balali.
Di samping itu, Ali Balali mengatakan tujuan dari kompetisi tersebut adalah untuk mengkomunikasikan “pesan perdamaian dan persahabatan dan kerjasama bersama Republik Islam Iran dengan negara-negara lain untuk melawan terorisme global” dan memfasilitasi “pertukaran pengalaman dan pencapaian militer” pada drone.
Iran juga dilaporkan menjadi tuan rumah dua kategori lain tahun ini, yaitu kompetisi menyelam di Konarak selatan oleh tentara negara itu, dan kompetisi menembak di Yazd tengah oleh pasukan darat IRGC.
Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Iran Amir Ashtiani mengumumkan sebuah pameran militer akan dimulai pada 22 Agustus, selama pembukaan di mana Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat tinggi lainnya akan disuguhi “prestasi” terbaru negara itu.
Pertunjukan drone itu muncul setelah berbulan-bulan klaim oleh Amerika Serikat bahwa Rusia berencana membeli “ratusan” drone dari Iran untuk digunakan dalam perang di Ukraina, sesuatu yang dibantah oleh Iran.
Hubungan diplomatik Iran dan Rusia semakin dekat. Itu terlihat dari kunjungan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin ke Teheran pada Juli, sebuah kunjungan internasional langka sejak dimulainya Perang Ukraina pada Februari.
Di samping itu, Rusia juga membangun satelit untuk Iran yang berhasil diluncurkan ke luar angkasa pada minggu lalu dari sebuah pangkalan di Kazakhstan di tengah kekhawatiran Barat bahwa satelit itu akan digunakan oleh Rusia dalam perang Ukraina.
Sementara itu, dalam upayanya mempertahanan tanahnya, Ukraina mengerahkan UAV Bayraktar buatan Turki dan meminta AS untuk menyediakan drone bersenjata yang lebih kuat.