Iran Bantah Terlibat dalam Serangan Kapal Tanker Mercer Street
Berita Baru, Teheran – Pada hari Sabtu (7/8), Iran menolak tuduhan bahwa mereka berada di balik serangan mematikan terhadap sebuah kapal tanker di lepas pantai Oman, dan mengatakan Teheran berusaha meningkatkan keamanan jalur air Teluk yang strategis.
Sebelumnya, Menteri luar negeri dari Group of Seven (G7) mengatakan pada hari Jumat (6/8) bahwa Iran mengancam perdamaian dan keamanan internasional dan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa Iran berada di balik serangan terhadap kapal tanker Mercer Street pekan lalu.
“Jika kami menghadapi musuh … kami akan menyatakannya secara terbuka, jadi cerita baru-baru ini oleh musuh adalah operasi psikologis,” kata juru bicara senior angkatan bersenjata Iran, mengutip Abolfazl Shekarchi dari Reuters.
Kapal itu adalah kapal tanker produk minyak milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menolak pernyataan G7 sebagai “tidak berdasar”, kata media pemerintah Iran.
“Perlu dicatat bahwa insiden ini terjadi beberapa hari sebelum pelantikan presiden baru Iran,” kata Khatibzadeh.
Serangan pesawat tak berawak itu diduga menewaskan dua anggota awak di dekat mulut Teluk, rute pengiriman minyak utama, yaitu seorang warga Inggris dan seorang warga Rumania,
“Berlawanan dengan strategi Amerika Serikat, Inggris, dan rezim Zionis (Israel), yang bertujuan untuk menciptakan rasa tidak aman … dan Iranofobia, strategi Iran adalah memperkuat keamanan di Teluk Persia,” kata Shekarchi.
Militer AS mengatakan para ahli bahan peledak dari kapal induk Ronald Reagan, yang dikerahkan untuk membantu Mercer Street, menyimpulkan bahwa pesawat tak berawak itu diproduksi di Iran.
Tetapi Shekarchi membantahnya dan mengatakan: “Amerika mengatakan mereka menemukan bagian-bagian dari drone Iran dari air …. tetapi di laboratorium mana bukti ini diidentifikasi sebagai milik Iran?,” dikutip dari kantor berita negara Iran IRNA.
“Mempersiapkan bukti palsu bukanlah tugas yang sulit karena Zionis unggul dalam mempersiapkan dokumen palsu,” imbuhnya Shekarchi, dengan mengindikasikan Israel mungkin berada di balik serangan itu.
Terlepas dari penolakan Iran, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya mengkritik Teheran atas serangan itu. Inggris mengangkat masalah ini pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB.
Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Zahra Ershadi menolak tuduhan itu dan memperingatkan terhadap segala pembalasan: “Iran tidak akan ragu untuk membela diri dan mengamankan kepentingan nasionalnya.”