Insiden Penembakan Sekolah di Pakistan, Beberapa Guru Tewas Dilaporkan Tewas
Berita Baru, Islamabad – Orang- orang bersenjata menyerbu sebuah sekolah di barat laut Pakistan yang bergolak, menewaskan beberapa guru dan menembak mati guru lain dari sekolah itu dalam serangan terpisah, menurut pejabat.
Di Kurram, sebuah distrik di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan, sekelompok pria bersenjata pada hari Kamis menyerbu sebuah sekolah negeri tempat para siswa mengikuti ujian.
Kantor berita internasional, Reuters melaporkan bahwa tujuh guru yang tewas adalah anggota komunitas minoritas Syiah Pakistan, yang sering menjadi sasaran para pejuang.
Guru lain dari sekolah yang sama, seorang Muslim Sunni, ditembak mati di jalan dalam serangan terpisah pada hari sebelumnya di Kurram, menurut pejabat polisi setempat Abbas Ali.
Tidak ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan Ali mengatakan tidak jelas apakah itu terkait.
“Kami melihat ke semua aspek, dan sejauh ini kami tidak tahu siapa yang membunuh para guru itu,” katanya, dikutip dari Reuters. Perdana menteri mengutuk serangan terhadap guru dan memerintahkan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.
Sementara itu, Kamal Hyder dari Al Jazeera, melaporkan dari Islamabad, mengatakan “insiden mengerikan” terjadi di daerah yang telah menyaksikan kekerasan sektarian di masa lalu antara suku Syiah dan Sunni.
“Sebagian besar guru yang terbunuh adalah suku Turi Syiah,” kata Hyder.
Distrik suku itu berpenduduk mayoritas Syiah yang sering diserang oleh kelompok bersenjata sebagai bagian dari gerakan lokal Taliban.
“Serangan khusus ini menargetkan para guru saat mereka berada di ruang guru… Mereka berada di sana untuk melakukan ujian yang sedang berlangsung di seluruh provinsi untuk sekolah menengah pertama,” katanya.
Keadaan tetap “misterius”, karena tidak banyak orang yang dapat melihat apa yang telah terjadi, berapa banyak penyerang yang terlibat, atau apa motif mereka, kata Hyder.
Abid Hussaini, seorang pejabat polisi setempat, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pihak berwenang telah memindahkan tujuh mayat dari sekolah ke rumah sakit, tetapi mereka tidak dapat berspekulasi tentang apa yang ada di balik pembunuhan tersebut.
“Kami telah memulai penyelidikan kami, tetapi kami belum yakin tentang alasan serangan itu. Kami akan berada di posisi yang lebih baik untuk membicarakannya nanti,” katanya.