Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ini Tantangan Baru Graham Potter di Chelsea (istimewa)
Ini Tantangan Baru Graham Potter di Chelsea (istimewa)

Ini Tantangan Baru Graham Potter di Chelsea



Berita Baru, Sepakbola – Resminya Graham Potter menjadi pelatih Chelsea menimbulkan segudang pertanyaan. Misalnya seperti langkah yang akan diambil olehnya dalam menangani ego para pemain.

Sebagai informasi, Chelsea memutuskan memecat Thomas Tuchel hanya setelah enam pekan Premier League. The Blues kemudian menunjuk mantan pelatih Brighton & Hove Albion, Graham Potter, sebagai pengganti.

Adapun mengapa Chelsea memilih Graham Potter karena ingin mengubah pendekatan menjadi lebih ke jangka panjang. Sebelum diakuisisi Todd Boehly dan masih di bawah Roman Abramovich, Chelsea dikenal bengis terhadap para manajer.

Walau demikian, Todd Boehly ingin terlihat berbeda. Sebagai pemilik baru, dirinya tidak mau disama-samakan dengan Abramovich, meski ia mengawali rezim dengan memecat Tuchel di awal musim.

Lain hal, datangnya Potter sebagai pelatih Tim Baru dibayang-bayangi banyak keraguan. Misalnya seperti langkah apa yang akan diambil dalam menangani pemain-pemain top Chelsea. Pemain-pemain kategori ini selalu punya kekuatan sendiri di dalam tim, bahkan sampai di level bisa memicu manajer didepak.

Mantan penyerang Liverpool dan Manchester City, Robbie Fowler menilai ada risiko Graham Potter justru terasingkan di ruang ganti. Tapi jika bisa mengatasi itu, ia punya potensi besar sebagaimana yang sudah ditunjukkan di Brigton.

“Ruang ganti tampak kacau juga. Mungkin itu kesalahan Tuchel, mungkin juga enggak. Ada banyak ego di sana dan beberapa di antara mereka tampak saling sikut satu sama lain,” kata Fowler kepada Daily Mirror.

“Saya sudah mulai mendengar pertanyaan-pertanyaan soal apakah dia akan mampu menangani ego-ego besar itu, dan merebut kepercayaan para pemain yang tampak punya kekuata di klub untuk membuat para manajer dipecat.”

“Dia sudah menunjukkan di Brighton, dia bisa meningkatkan para pemain dengan masif, dan dia juga menunjukkan dia memahami permainan, punya ide-ide menyegarkan, dan cerdik secara teknik dan taktik.”

“Meski demikian, bagaimana dia menangani ruang ganti yang terpecah? Jawabannya adalah masuk ke sana tanpa prasangka,” imbuhnya.