Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Indonesia Terima Penghargaan Perdamaian dari Abu Dhabi

Indonesia Terima Penghargaan Perdamaian dari Abu Dhabi



Berita Baru, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mendapat penghargaan dari Forum Abu Dhabi atau Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) untuk perdamaian.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden ADFP Syekh Abdullah bin Bayyah dan diterima Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin di Hotel Emirates Palace Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (2/11).

“Alhamdulillah, saya mewakili Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Al Hasan bin Ali untuk Perdamaian dari Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP),” tulis Wapres Ma’ruf dalam unggahan akun Instagram pribadinya, Kamis (3/11).

“Penghargaan diserahkan langsung Presiden ADFP Syekh Abdullah bin Bayyah saat bertemu Wapres di Ruang Majlis Lt. 5, Hotel Emirates Palace Abu Dhabi,” sambungnya.

Atas nama Presiden Joko Widodo dan bangsa Indonesia, Wapres Ma’ruf, mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Forum Perdamaian Abu Dhabi atas penghargaan yang diberikan.

“Terpilihnya Presiden RI sebagai penerima Anugerah Perdamaian dari ADFP merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia dan rakyatnya secara menyeluruh,” terang Wapres.

Menurut Ma’ruf Amin, Presiden RI dan rakyat Indonesia secara umum, dianggap telah menjadi contoh panutan dalam memperkuat perdamaian dan menyebarkan nilai-nilai toleransi di dunia.

Dalam unggahan sebelumnya, Wapres juga melaporkan aktivitas di Abu Dhabi, saat bertemu dengan Presiden ADFP, Syekh Abdullah bin Bayyah.

Wapres Ma’ruf menyebut, kerja sama yang dilajalin Indonesia dan PEA dalam upaya mempromosikan Islam moderat adalah pengiriman imam Indonesia ke PEA yang saat ini telah mencapai 70 imam dari target total 200 imam. 

“Dan, pembangunan Replika Masjid Sheikh Zayed dan Islamic Center di Solo, Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, kerja sama Indonesia dan PEA juga akan diwujudkan melalui pendirian School of Future Studies di Indonesia oleh Mohammed bin Zayed University for Humanities (MBZUH) bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama. 

“Saya harap rencana pendirian lembaga pendidikan ini dapat segera terwujud,” kata Kyai Ma’ruf.

Lebih lanjut ia menyebut, pada prinsipnya Indonesia dan PEA memiliki kesamaan visi dan misi dalam membangun semangat persaudaraan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Kami di Indonesia, lanjutnya, membangun prinsip tiga ukhuwah (persaudaraan), yakni ukhuwah islamiyah (persaudaraan seagama), ukhuwah wathoniyah (persudaraan sebangsa), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan umat manusia).

“Saya berharap melalui forum ini kita dapat bersama wujudkan perdamaian dan kesejahteraan kawasan dan dunia,” tegas Wapres Ma’ruf.