Indonesia dan Inggris Bahas Peluang Kerjasama Ketenagakerjaan
Berita Baru, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bersama Sekretaris Negara Departemen Pekerjaan dan Pensiun Inggris Therese Coffey membahas berbagai peluang peningkatan kerja sama dan kolaborasi antarkedua negara di bidang ketenagakerjaan, Kamis (21/10).
Salah satu peluang kerja sama yang segera dijajaki adalah terkait pengembangan sistem monitoring pengawasan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berbasis digital yang tengah dilakukan Kemnaker.
Menurut Menaker Ida, mengingat Inggris telah mengembangkan dan mengimplementasikan mobile laboratory unit, hal ini bisa menjadi best practices bagi pengembangan sistem monitoring pengawasan bidang K3 berbasis digital untuk diterapkan di Indonesia.
“Diharapkan penerapan sistem monitoring berbasis digital ini dapat memberikan kemudahan pelaksanaan fungsi pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia,” kata Menaker Ida.
Dia berharap pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3 di Indonesia dapat menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan dan pelayanan pengujian lingkungan kerja untuk berani melakukan perubahan menuju trust-based culture (budaya berbasis kepercayaan).
“Saya percaya dengan dukungan Dr. Therese beserta tim, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Inggris, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih meningkat dan berkembang,” kata Ida Fauziyah.
Menaker Ida juga menyampaikan Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Pemerintah Inggris sejak 1949. Indonesia dan Inggris juga merupakan negara yang tergabung dalam G20 dan isu mengenai ketenagakerjaan menjadi salah satu perhatian utama dalam upaya untuk mewujudkan prioritas negara anggota G20, yakni pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan dan berimbang, serta inklusif.
Dia mengatakan pada pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Perburuhan Negara G20 di Catania, Italia, pada Juni 2020 lalu, Pemerintah Indonesia berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Inggris.
Pada pertemuan ini, Pemerintah Inggris mengutarakan untuk memberikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia.
“Dukungan diberikan khususnya pada isu Inclusive Labour Market and Job Quotas for People with Disabilities (pasar tenaga kerja inklusif dan kuota kerja untuk penyandang disabilitas) dan Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (pengembangan kapasitas manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan),” jelas Menaker Ida.