IMF Peringatkan Risiko Pertumbuhan Ekonomi Israel yang Diakibatkan Reformasi Peradilan dan Faktor Eksternal
Berita Baru, Internasional – Sebuah laporan tahunan awal, yang dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Rabu, memperingatkan risiko pertumbuhan ekonomi Israel karena reformasi peradilan pemerintah dan faktor eksternal.
Delegasi IMF yang mengunjungi Israel menyerahkan laporan tersebut kepada Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Gubernur Bank Israel Amir Yaron.
Laporan tersebut, yang menganalisis ekonomi Israel pada tahun 2022 dan mencakup prakiraan dan rekomendasi, menyatakan bahwa ketidakpastian yang terus berlanjut seputar reformasi peradilan menghadirkan risiko penurunan pertumbuhan yang signifikan.
Berdasarkan pencatatan, aktivitas ekonomi dan inflasi dapat dipengaruhi secara negatif oleh lonjakan baru harga energi global, gangguan rantai pasokan baru, atau peningkatan ketegangan geopolitik.
Seperti dilansir dari Xinhua News, kinerja ekonomi Israel pada tahun 2022 disebut luar biasa dengan pertumbuhan mencapai 6,5 persen, yang didorong oleh sektor teknologi tinggi yang dinamis, dan dengan tingkat pengangguran yang mencapai rekor terendah.
Laporan tersebut menambahkan bahwa utang publik terhadap PDB turun dengan cepat ke tingkat sebelum pandemi, cadangan devisa cukup, posisi eksternal kuat, dan sektor perbankan memiliki modal dan penyangga likuiditas yang memadai.
Selain itu, untuk meningkatkan potensi pertumbuhan, otoritas Israel harus memprioritaskan reformasi pendidikan dan investasi infrastruktur.
Analisis menunjukkan bahwa target sektor ketenagalistrikan 2030, meskipun layak, tampaknya sulit dicapai tanpa pengurangan di sektor lain, oleh karena itu, direkomendasikan untuk memberlakukan undang-undang iklim dan menetapkan mekanisme penetapan harga karbon.