Ilhan Omar Susun Artikel Pemakzulan Donald Trump
Berita Baru, Internasional – Para pemimpin Kongres AS telah dibawa ke tempat aman di pangkalan militer AS yang dirahasiakan setelah pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Gedung Capitol pada hari Rabu (7/1), dan Pengawal Nasional telah dimobilisasi untuk memulihkan ketertiban di ibu kota.
Di tengah penyerbuan di Capitol AS oleh pendukung Presiden AS, Donald Trump, Perwakilan Ilhan Omar (D-MN) mengatakan dia sedang menyusun artikel pemakzulan terhadap Trump yang bertujuan untuk mencopot Trump dari jabatannya.
“Donald J. Trump harus dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat & dicopot dari jabatannya oleh Senat Amerika Serikat,” tweet Omar @IlhanMN Rabu malam (6/1) waktu setempat. “Kami tidak bisa mengizinkan dia tetap menjabat, ini masalah menjaga Republik kami dan kami harus memenuhi sumpah kami.”
Seperti dilansir dari Sputnik News, beberapa anggota parlemen lainnya bersuara untuk mendukung langkah tersebut, termasuk Reps. Ayanna Pressley (D-NY) dan Rashida Tlaib (D-MI), keduanya juga merupakan anggota kelompok informal wanita progresif kulit hitam yang sering dijuluki “the Squad.”
“Ini tentang Donald Trump, titik. Dia memanggil orang-orang ke D.C. dan memberi mereka perintah berbaris. Dia perlu dimakzulkan dan segera disingkirkan,” tulis Ayanna Pressley @AyannaPressley 6 Januari 2021.
Rashida Tlaib, salah satu bagian dari anggota the squad kulit hitam mengatakan: “Ini tentang Donald Trump, titik,” tweet Rashida Tlaib @RashidaTlaib 6 Januari 2021.
“Dia memanggil orang-orang ke DC dan memberi mereka perintah berbaris. Dia perlu diberhentikan dan segera disingkirkan,” tulis Tlaib.
Perwakilan terpilih, Cori Bush (D-MO) mengumumkan bahwa dia akan memperkenalkan resolusi yang menyerukan pengusiran anggota parlemen Kongres dari Partai Republik yang menyatakan dukungan untuk Trump dan protes.
“Saya percaya anggota Kongres dari Partai Republik yang telah menghasut serangan teror domestik ini melalui upaya mereka untuk membatalkan pemilihan harus menghadapi konsekuensi. Mereka telah melanggar Sumpah Jabatan suci mereka,” kata Bush @RepCori di Twitter 6 Janurai 2021.
Sebelumnya pada hari Rabu , Trump meneriakkan “Hentikan Pencurian” dari luar Gedung Putih, mendesak ribuan pengikutnya untuk memboikot Presiden terpilih AS Joe Biden untuk menjabat.
Pada 3 November 2020, Trump mengklaim terjadi kecurangan pada proses pemilihandan Kongres pada hari Rabu akan mengesahkan hasil pemungutan suara, yang sebelumnya telah melalui beberapa penghitudngan ulang di negara bagian di mana total suara berpihak kepada Biden.
Namun, sesi mereka terhenti setelah ratusan pendukung Trump menerobos barikade polisi dan pintu Capitol, menuju ruang Senat dan DPR. Jendela-jendela pecah, beberapa petugas terluka, dan setidaknya satu orang telah ditembak. Seperti yang dilaporkan Sputnik, tampaknya dalam beberapa kasus, para pengunjuk rasa mungkin telah diizinkan memasuki fasilitas oleh petugas polisi, meskipun dalam kasus lain perangkat pengontrol kerusuhan telah dikerahkan untuk menghentikan mereka.
Awal pekan ini, Enrique Tarrio, pemimpin kelompok pro-Trump Proud Boys, ditangkap di DC atas dugaan perusakan properti di luar beberapa gereja kulit hitam di DC selama protes pro-Trump lain bulan lalu. Ketika dia ditangkap di dekat US Capitol, dia ditemukan memiliki dua magasin senapan serbu berkapasitas tinggi. Tarrio telah dibebaskan, tetapi mendapat tahanan kota sampai sidang berikutnya pada bulan Juni.
“Ingat, KAMI adalah Partai Hukum & Ketertiban,” cuit Trump. “Hormati Hukum dan para pria serta wanita hebat kami di Blue.”