Hujan Cacian dari Para Pelayat Soleimani untuk Amerika
Berita Baru, Internasional – Puluhan ribu warga Irak berkumpul dalam upacara penghormatan pelepasan Jendral Iran, Qassem Soleimani, Minggu (05/01) waktu setempat. Tidak hanya itu, mereka juga mengutuk AS dengan meneriakkan ‘Matilah Amerika’.
Diberitakan sebelumnya, komandan militer Iran Qassem Soleimani dan seorang pemimpin milisi Irak telah tewas dalam serangan udara AS, pada Kamis (02/01). Hari ini, jenazah Soleimani dibawa kembali ke Iran untuk mendapatkan upacara penhormatan, selanjutnya jenazah akan dimakamkan di tanah kelahirnnya di Kota Kerman, Iran, Selasa (07/01).
Dilansir dari CNBC, para pelayat yang kebanyakan mengenakan seragam milisi menyerukan Muhandis dan Soleimani adalah pahlawan. Mereka membawa potret kedua pria itu dan menempelkannya di dinding pengangkut personel lapis baja dalam prosesi.
Nyanyian “Matilah Amerika” dan “No No Israel” terdengar diantara para pelayat.
Sebelumnya, pada Sabtu malam (4/1) waktu setempat, militer Irak menyatakan sebuah roket telah dijatuhkan di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat di dekat Kedutaan Besar AS. Roket itu menghantam lingkungan dekat Jadriya dan dua roket lagi ditembakkan ke pangkalan udara Balad di utara kota, tetapi tidak ada korban jiwa.
Khawatir atas keamanan, aliansi NATO dan misi terpisah yang dipimpin AS menunda program mereka untuk melatih pasukan keamanan Irak dan pasukan bersenjata, kata para pejabat.
“Keamanan personel kami di Irak adalah yang terpenting. Kami terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata juru bicara pelaksana NATO, Dylan White dalam sebuah pernyataan.
Prancis meningkatkan inisiatif diplomatik pada hari Sabtu untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah. Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara dengan Presiden Irak Barham Salih, kata juru bicara kantor Macron.
“Kedua presiden sepakat untuk tetap berhubungan dekat sebagai upaya menghindari eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan dan untuk bertindak memastikan stabilitas di Irak dan wilayah yang lebih luas,” katanya.
Macron juga membahas situasi tersebut dengan penguasa de facto Uni Emirat Arab, Pangeran Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.
Soleimani, komandan pasukan asing pengawal revolusi, terbunuh dalam serangan AS terhadap konvoinya di bandara Baghdad. Serangan itu membawa Washington dan sekutunya, terutama Arab Saudi dan Israel, ke wilayah yang belum dipetakan dalam konfrontasinya dengan Iran dan milisinya di seluruh wilayah.
Gholamali Abuhamzeh, seorang komandan senior Pengawal Revolusi, mengatakan Teheran akan menghukum orang Amerika “di mana pun mereka berada”, dan meningkatkan kemungkinan serangan terhadap kapal di Teluk.
Kedutaan Besar AS di Baghdad mendesak warga Amerika untuk meninggalkan Irak. Lusinan karyawan perusahaan minyak asing Amerika telah meninggalkan kota Basra, Irak selatan, pada Jumat (03/01).
Sementara itu sebuah peringatan juga keluar dari sekutu AS, Inggris memperingatkan warga negaranya untuk menghindari semua perjalanan ke Irak, di luar wilayah otonomi Kurdistan, kecuali perjalanan penting ke Iran.
Sebelum dimakamkan, para pelayat membawa kedua jenazah dengan mobil ke kota suci Syiah, Karbala, di selatan Baghdad. Prosesi itu akan berakhir di Najaf, kota suci Syiah lainnya tempat Muhandis dan warga Irak lainnya yang terbunuh akan dimakamkan.
Jenazah Soleimani dipindahkan pada hari Sabtu (04/01) ke provinsi Khuzestan Iran barat daya yang berbatasan dengan Irak. Kemudian pada hari Minggu (05/01) jenazah akan dibawa ke kota suci Syiah Mashhad di timur laut Iran, kota kelahirannya, untuk dimakamkan pada hari Selasa.