Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Huawei Bermitra dengan Lebih Banyak Pembuat Mobil untuk Produksi Aito EV

Huawei Bermitra dengan Lebih Banyak Pembuat Mobil untuk Produksi Aito EV



Berita Baru, Internasional – Huawei Technologies China bermitra dengan lebih banyak pembuat mobil lama untuk memproduksi mobil listrik bermerek Aito.

Seorang eksekutif senior perusahaan itu pada hari Sabtu (31/3/23) mengatakan hal itu dilakukan dalam upaya untuk memperluas kehadirannya di industri otomotif.

“Huawei akan bekerja sama dengan Chery Automobile, BAIC Motor, dan Anhui Jianghuai Automobile Group dalam mengembangkan dan memproduksi kendaraan bermerek Aito bersama-sama, kata Richard Yu,” CEO Smart Car Huawei, di forum China EV 100 di Beijing, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Yu menambahkan, Huawei telah bermitra dengan Seres Group untuk membuat mobil Aito, merencanakan serangkaian model termasuk SUV, sedan dan kendaraan serbaguna di bawah merek Aito.

“Kami ingin sepenuhnya menggunakan sumber daya kapasitas produksi pembuat mobil,” kata Yu.

Seres menjual total 80.000 mobil Aito yang menampilkan sistem HarmonyOS Huawei, yang dikembangkan oleh perusahaan sebagai alternatif Android pada tahun 2022, naik lebih dari enam kali lipat dari tahun lalu, menurut pengajuan perusahaan.

Kepala Huawei Eric Xu menegaskan kembali pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa perusahaan tidak membuat mobil sendiri tetapi hanya membantu pembuat mobil lain membuat kendaraan yang lebih baik.

Huawei telah terkena serangkaian kontrol ekspor oleh Washington yang mengatakan itu adalah risiko keamanan, yang dibantah perusahaan

Sanksi tersebut telah memblokir Huawei untuk membeli komponen utama serta menggunakan sistem operasi Google Android.

“Sanksi tersebut juga memengaruhi kemitraan Huawei dengan pembuat mobil global, yang telah berhenti menggunakan teknologi konektivitas kendaraan Huawei dalam dua tahun terakhir,” kata Yu pada hari Sabtu.

Ketegangan dengan AS membuat Meng ditahan selama tiga tahun di Kanada atas dugaan upaya untuk menutupi upaya perusahaan terkait Huawei untuk menjual peralatan ke Iran yang melanggar sanksi AS.