‘Hiring Day’ Sejarah Kelam Tahun Baru di Amerika
Berita Baru, Internasional – Orang Amerika modern biasanya cenderung memikirkan dan merayakan malam tahun baru dengan bersenang-senang. Mereka akan berpesta, saling memberi ucapan selamat, berkumpul dengan keluarga dan saudara serta hal-hal lain yang mewakili kesenangan perayaan.
Namun dibalik tradisi tersebut, ada sisi kelam dalam sejarah tahun baru di Amerika. Pada tahun-tahun sebelum Perang Sipil, hari pertama tahun baru menjadi momen paling memilukan bagi para budak.
Dilansir dati TIME, Minggu (29/12), dalam komunitas Afrika-Amerika, tahun baru pada zaman itu dikenal secara luas sebagai ‘Hiring Day’ atau ‘Heartbreak Day’.
Di mana para budak di Amerika menghabiskan malam tahun baru dengan menunggu, bertanya-tanya kepada siapa pemiliknya (tuan) akan menyewakan dirinya. Hal ini berpotensi memisahkan para budak dari keluarga mereka.
Menurut penuturan jurnalis abolisionis Afrika-Amerika, William Cooper Nell, menyewa tenaga kerja budak adalah praktik yang relatif umum di Amerika Selatan sebelum perang. Praktik ini cukup menguntungkan bagi pemilik budak kulit putih dan hirers.
“Hiring Day, adalah bagian dari siklus ekonomi yang besar di mana sebagian besar hutang dikumpulkan dan diselesaikan pada hari tahun baru,” kata Alexis McCrossen, seorang ahli tentang sejarah Southern Methodist University, yang menulis tentang Hiring Day dalam bukunya yang akan datang Time’s Touchstone: The New Year in American Life.
Pada hari itu, para budak akan dilelang. Mereka ditahan berdasarkan kontrak yang dimulai pada bulan Januari. Transaksi ini juga berlangsung sepanjang tahun dan kontrak dapat berlangsung untuk waktu yang berbeda.
Kesepakatan ini dilakukan secara pribadi antara keluarga, teman dan rekan bisnis, dan budak diserahkan di alun-alun kota, di tangga pengadilan dan kadang-kadang bahkan hanya di sisi jalan, Divided Mastery: Slave Hiring di Amerika Selatan oleh Jonathan D. Martin.
Catatan Hitam
Kisah-kisah tentang kekejaman tahun baru ini terbongkar berdasarkan catatan-catatan pribadi yang ditinggalkan para budak. Dalam catatan itu mereka menceritakan bagaimana kebebasan mereka terambil.
Mereka juga menggambarkan dalam catatan itu bagaimana para budak menghabiskan sehari sebelum 1 Januari sambil berharap dan berdoa agar para penyewa akan berperikemanusiaan dan agar tetap bisa bersama dengan keluarga mereka.
“Dari semua hari dalam setahun, yang paling ditakuti para budak adalah hari tahun baru,” kata seorang budak bernama Lewis Clarke dalam catatan tahun 1842.
“Pada hari tahun baru, kami pergi ke blok pelelang, untuk disewa kepada penawar tertinggi selama satu tahun,” tulis Israel Campbell dalam sebuah memoar yang diterbitkan pada tahun 1861 di Philadelphia, di mana pada waktu itu, ia disewakan selama tiga kali.
“Di situlah perkataan itu berasal dari apa yang Anda lakukan pada hari tahun baru, Anda akan melakukannya sepanjang sisa tahun ini,” seorang mantan budak yang dikenal sebagai Sister Harrison mengatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 1937.