Hindari Ketergantungan Ekonomi terhadap China, AS Siap Bantu Inggris Bangun Jaringan 5G
Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (11/6), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan bahwa Washington akan membantu Inggris dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklik dan infrastruktur jaringan 5G.
“AS berdiri dengan sekutu dan mitranya melawan strategi intimidasi penindasa Partai Komunis China,” ujar Pompeo dilansir di Sputnik.
Pernyataan itu muncul di tengah laporan tentang pertengkaran antara Beijing dan bank Inggris HSBC.
Beijing mengancam untuk menindak HSBC dan tidak akan membantu Inggris membangun pembangkit listrik tenaga nuklir jika Huawei tidak diizinkan membangun jaringan 5G-nya.
Sebelumnya, Ketua HSBC Mark Tucker sudah bertemu penasihat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk memperingatkan London terkait larangan partisipasi Huawei dalam menciptakan sektor 5G di Inggris.
Pompeo menyalahkan Beijing karena menggunakan “bisnis bank di China sebagai pengaruh politik terhadap London.”
Pompeo juga mendesak negara-negara lain untuk menghindari ketergantungan ekonomi pada China serta menjaga infrastruktur penting mereka dari pengaruh PKC.
“Amerika Serikat siap membantu teman-teman kita di Inggris dengan segala kebutuhan yang mereka butuhkan, mulai dari membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang aman dan andal hingga mengembangkan solusi 5G tepercaya yang melindungi privasi warganya,” tegas Pompeo.
Menanggapi tawaran dari Pompeo itu, Ketua Defence Select Committee Inggris Tobias Ellwood mengatakan bahwa tawaran Pompeo untuk berdiri dengan sekutu harus diambil sebelum keseimbangan kekuatan global yang berubah, di mana China sekarang mulai menjadi kekuatan baru yang mengarah pada Perang Dingin lainnya.
Perkembangan ini muncul setelah awal pekan ini Huawei berkomitmen untuk memberikan “peralatan terbaik” kepada penyedia layanan seluler 5G dan broadband Inggris.
Pada gilirannya, Wakil presiden dan kepala operasi perusahaan Huawei di Inggris Victor Zhang menyatakan harapan bahwa Inggris akan mengambil “pendekatan berdasarkan bukti dan fakta” pada Huawei.
Victor Zhang juga memperingatkan dampak ekonomi yang luas dari kemungkinan pengecualian perusahaan dari berpartisipasi. dalam membangun jaringan 5G di Inggris.
“Kami percaya Inggris pasti akan meninjau ini berdasarkan fakta dan bukti, karena Inggris akan mengambil kepentingannya sendiri dengan sangat serius,” ujar Victor Zhang.
Pada bulan Mei, Downing Street mengkonfirmasi bahwa Pusat Keamanan Cyber Nasional Inggris telah meluncurkan ulasan tentang keterlibatan Huawei dalam jaringan 5G Inggris.
Sebelumnya, pada bulan Februari, London mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memberi Huawei peran terbatas dalam membangun jaringan 5G Inggris, meskipun waktu itu Washington sudah memperingatkan Inggris bahwa langkah itu dapat menghambat keamanan Inggris serta pembagian intelijen antara AS dan Inggris.
Namun, pada saat itu, London menekankan bahwa Huawei akan dikeluarkan dari bagian “inti” pembangunan jaringan 5G, seperti bidang yang terkait dengan keamanan.
Pada bulan Mei 2019, pihak berwenang AS semakin membatasi pergerakan Huawei. Departemen Perdagangan AS memasukkan Huwei ke dalam daftar hitamnya. Dengan demikian, pembatasan itu akan menghalangi Huawei untuk berdagang dengan perusahaan Amerika manapun.
Keputusan itu diambil oleh Washington karena menurutnya, Huawei menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS untuk kepentingan intelejen Beijing. Namun, Huawei dan Beijing dengan keras menyangkal tuduhan tersebut.