Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Warga AS

Health Alert: Warga AS Diimbau Segera Tinggalkan Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta membuat peringatan yang mengejutkan pada Sabtu (28/3)  pukul 21.51 WIB. Melalui akun twitter resmi @usembassyjkt mereka mengimbau seluruh warga AS yang masih berada di Indonesia agar segera kembali ke negaranya.

“Alert: U.S. citizens currently in Indonesia should arrange for immediate return to the United States”. Tulis Kedubes AS di Jakarta, sambil menujukkan link pemberitahuan untuk diakses warganya usembassy.gov.

Di dalam link website tersebut mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah mengumumkan perkembangan COVID-19 di Indonesia, di mana jumlah kasus dilaporkan mencapai 1.155. Atas pertimbangan tersebut, maka mereka mengimbau kepada warga AS yang saat ini berada di Indonesia untuk segera mengatur kepulangannya ke Amerika, kecuali bagi mereka yang ingin tinggal untuk waktu yang lama.

“Warga negara AS yang ingin meninggalkan Indonesia harus membuat pengaturan perjalanan mereka sendiri secepat mungkin, karena penerbangan komersial masih tersedia, meskipun pada tingkat yang sangat berkurang”. Tulis pemberitahuan tersebut.

Kedubes AS di Jakarta juga menyampaikan Informasi terbaru yang menunjukkan masih ada 37 penerbangan komersial per minggu dari Indonesia, dimana warga negara A.S. dapat kembali ke Amerika Serikat.
• 28 dari Jakarta (17 melalui Tokyo, 4 melalui Doha, dan 3 melalui Bangkok)
• 8 dari Bali (3 melalui Tokyo dan 5 melalui Doha)
• 1 dari Surabaya (via Kuala Lumpur, penerbangan terakhir pada 30 Maret)

Pada tanggal 25 Maret 2020, Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan kepulangan anggota keluarga karyawan Kedutaan di bawah usia 21 tahun dari Kedutaan Besar Jakarta, Misi AS ke ASEAN, Konsulat Jenderal Surabaya dan Konsulat Medan karena bukti COVID-19 di Indonesia.

Kebijakan diambil karena mempertimbangan (kesiapan_red.) kapasitas medis yang tersedia Indonesia, dan juga mengingat ketersediaan penerbangan dari Indonesia. Kedutaan Besar AS di Jakarta, Konsulat Jenderal AS di Surabaya dan Konsulat Medan tetap dibuka hanya untuk fungsi-fungsi layanan khusus saja. Adapun layanan untuk warga A.S. tetap tersedia.

Kami sangat menyarankan warga AS, setiap kali mereka bepergian ke luar negeri, untuk mendaftarkan rencana perjalanan mereka di www.travel.state.gov menggunakan Smart Traveler Enrollment Program (STEP), dan untuk membaca informasi negara tujuan sebagaimana yang terdapat pada situs.

Kedubes AS di Jakarta juga menyampaikan adanya hotline informasi mengenai potensi COVID-19 di Indonesia yang disediakan oleh Kemenkes RI. Hotline dimaksud dapat diakses melalui situs website dan dengan menelepon +62-21-5210411 atau +62-82-12123119.

Selain itu dalam peringatan tersebut mereka juga mengumumkan bahwa Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Oleh karena itu wisatawan yang telah mengunjungi Cina, Iran, dan sebagian Italia dan Korea Selatan dalam 14 hari terakhir akan ditolak masuk.

“Kunjungi situs web Imigrasi Indonesia untuk informasi tambahan tentang langkah-langkah baru ini”. Tulis Kedubes AS di Jakarta.

Pada bagian akhir pengumuman, mereka merekomendasikan tindakan yang harus diambil oleh warga AS di Indonesia, yaitu:

  • Konsultasikan dengan situs web CDC untuk informasi terbaru.
  • Untuk informasi terbaru tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko tertular COVID-19, silakan lihat rekomendasi terbaru CDC.
  • Kunjungi halaman krisis COVID-19 ontravel.state.gov untuk informasi terbaru.
  • Periksa dengan maskapai penerbangan atau jalur pelayaran terkait informasi terbaru tentang rencana perjalanan.
  • Kunjungi halaman web Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk informasi tentang kondisi di Indonesia.
  • Kunjungi situs web Departemen Keamanan Dalam Negeri tentang pembatasan perjalanan terbaru ke Amerika Serikat.
  • Segera mencari perawatan medis jika memiliki gejala COVID-19 atau merasa tertular dari penderita COVID-19 dalam enam minggu terakhir.