Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pondok Alhamidiyah
(Foto: Farhan/Beritabaru.co).

Haul Pendiri Pondok Alhamidiyah, Wagub Jabar: Santri Harus Kuasai Ilmu Politik



Berita Baru, Depok – Hokkah (holakoh berkah) Organisasi Alumni Pondok Pesantren Alhamidiyah Depok pimpinan Drs. KH Ahmad Zarkasyi mengadakan acara Seminar Nasional di Telorindo Hall Sawangan Depok, Jawa Barat, Sabtu (18/01) malam.

Acara itu dilaksanakan dalam rangka ulang tahun ikatan alumni dan haul akbar pendiri pondok pesantren Alhamidiyah Depok, KH Achmad Sjaichu yang ke-25.

Mengambil tema ‘Implementasi Pemikiran Santri Nusantara’, acara dihadiri oleh para santri dan alumni. Adapun tamu kehormatan yang hadir adalah Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.

Dalam sambutannya, Uu menekankan peran penting santri dalam meneruskan cita-cita kebangsaan. Katanya, santri tidak boleh hanya pintar ngaji, tapi juga harus pintar berpolitik.

“Santri itu benteng Indonesia, pilarnya ahlusunah wal jamaah, penjaganya amaliyyah annahdhiyyah, santri harus kuasai tarbiyyah (pendidikan), kuasai siyasah (politik) dan kuasai muammalah (ekonomi). Insya Allah santri akan disegani dimanapun berada. Jadi jangan takut untuk belajar hal baru,” imbuhnya.

Adapun Pemateri Diskusi, Drs. KH Asri Azhari dalam pidatonya mengatakan saat ini santri harus berpegang teguh pada qoidah almuhafazatu ala qodimi sholih, memiliki jiwa kesantrian wal akhdzu bil jadidi aslah dan harus mengusai ilmu-ilmu pengetahuan lain (selain ilmu agama: red).

“Agar apa? Agar seluruh pos-pos di Indonesia diisi oleh santri, bukan diisi oleh orang sembarangan,” lanjutnya.

Kiai Azhari, menambahkanm, ciri-ciri Santri Nusantara adalah mengikuti guru-gurunya. Menurutnya, para guru memiliki sifat yang moderat, sehingga tidak ekstrim dalam pemikiran maupun perbuatan.

“Hal ini sudah sangat menggelisahkan, karena banyak orang-orang mengatasnamakan santri namun berperilaku jauh dari akhlak kesantrian. Ngajinya sama orang gak jelas masa mau dibilang santri,” pungkasnya.

Seusai diskusi, acara ditutup dengan doa, foto dan makan bersama sebagai ungkapan syukur atas berjalannya acara. [Farhan]