Hari Pers Nasional, PBNU: Terus Nyaringlah Bersuara

Berita Baru, Jakarta – Bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri pada 9 Februari 1946, tanggal tersebut pada akhirnya digunakan untuk peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

HPN sendiri merupakan salah satu butir yang digodok dalam Kongres PWI ke-28 di Kota Padang, Sumatera Barat pada tahun 1978.

Pada sidang ke-21 tanggal 19 Februari 1981 di Bandung, Dewan Pers menyampaikan kepada pemerintah untuk menetapkan peringatan HPN.

Akhirnya Presiden Soeharto menerbitkan Keputusan Presiden No. 5 tahun 1985 sebagai acuan penetapan HPN. Saat itu Presiden Soeharto menyebut pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting.

Tahun 2020, peringatan HPN diselenggarakan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Presiden Joko Widodo, Ketua DPR RI Puan Maharani, para duta besar negara sahabat, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju turut hadir dalam puncak peringatan tanggal 8 Februari 2020.

Peringatan HPN juga mendapatkan perhatian dari Ketua Bidang Hukum PBNU, H. Robikin Emhas. Hal itu disampaikan melalui akun media sosial twitter pribadinya @robikinemhas, Minggu (9/2).

Menurut Kyai muda asal Jawa Timur tersebut, Pers hadir untuk suatu tujuan mulia, yaitu mencerdaskan kehidupan dan mewujudkan keadilan.

Itulah mengapa, lanjut Kyai Robikin, pers dikatakan sebagai alat perjuangan dan merupakan pilar ke-4 demokrasi.

“Selamat Hari Pers Nasional, 9 Februari 2020. Terus nyaringlah bersuara agar kebenaran tidak terluka”. Tulis Kyai Robikin.