Hakteknas ke-29: Dorong Sinergi Riset dan Inovasi untuk Tingkatkan Daya Saing Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi perkembangan dan tantangan di bidang riset, teknologi, dan inovasi di Indonesia. Dengan tema “Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju,” acara ini digelar di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan bahwa kinerja riset dan inovasi di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan, terlihat dari peningkatan jumlah publikasi ilmiah internasional dan paten.
“Hal ini menunjukkan bahwa riset Indonesia semakin diakui di tingkat global dan memiliki potensi untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers BRIN, Sabtu (10/8/2024).
Belanja riset nasional pada tahun 2023 mencapai 20,39 triliun rupiah, dengan sektor pendidikan tinggi memberikan kontribusi terbesar sebesar 46,02 persen. Kontribusi sektor industri juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 21,56 persen dari total belanja riset, naik dari 17 persen pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini mencerminkan potensi besar sektor industri dalam berkontribusi pada inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia,” jelas Handoko.
Handoko juga menekankan pentingnya ekspor produk berteknologi tinggi sebagai indikator keberhasilan riset dan inovasi, yang saat ini nilai ekspornya masih lebih besar dibandingkan nilai impornya. Ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menginternalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam proses produksi nasional.
Selain itu, royalti Kekayaan Intelektual (KI) menjadi indikator baru yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian. “Pada tahun ini, terdapat penambahan indikator baru yaitu royalti KI, yang merupakan imbalan atas penggunaan KI dan menjadi bagian dari kontribusi iptek terhadap perekonomian,” ungkapnya.
Melalui peringatan Hakteknas kali ini, Handoko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berperan dalam pengembangan riset dan inovasi yang berdampak nyata bagi kemajuan bangsa. “Kita harus memastikan bahwa hasil riset tidak hanya berhenti di publikasi, tetapi juga dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.