Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hadiri Harlah PPDI, Bupati Lombok Tengah Minta Semuanya Akur

Hadiri Harlah PPDI, Bupati Lombok Tengah Minta Semuanya Akur



Berita Baru, Lombok Tengah – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Lombok Tengah melaksanakan peringatan Hari Lahirnya yang ke-15 di Ballroom Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah. Kamis (17/06/2021)

Hadir dalam acara tersebut Bupati Lombok Tengah H.L. Pathul Bahri, Kepala DPMD Lombok Tengah Jalaludin, Ketua FKD Lombok Tengah, Wakil Ketua Forum BPD Lombok Tengah, pengurus PPDI Lombok Tengah dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Ketua PPDI Lombok Tengah, Mariono dalam sambutannya mengatakan, dari sekian tahun perjuangan, PPDI tidak hanya bicara soal kesejahteraan Prades, tetapi juga perjuangan untuk  tetap disiplin dan profesional dalam menunjang pelaksanaan pembangunan di desa.

“Melalui peringatan Harlah ini, Pengurus Pusat PPDI menginstruksikan agar Prades mengoptimalkan profesionalitas, kedisiplinan dan loyalitas kepada atasannya dalam aktivitas pelayanan kepada masyarakat di desa.” ujar Mariono.

Dikatakan Mariono bahwa, selama ini pengurus PPDI Kabupaten juga tetap menekankan agar rekan-rekan Prades tetap loyal dan patuh pada pimpinan.

Hubungan harmonis tersebut juga ditekankan berlaku kepada rekan-rekan BPD. Karena bagaimana pun, BPD merupakan salah satu lembaga yang harus didukung keberadaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam sistem pemerintahan desa.

“Hubungan kami PPDI dengan Forum BPD dan FKD baik-baik saja. Mohon rekan-rekan perangkat desa di bawah selalu bergandengan tangan dengan rekan-rekan Kades dan BPD di desanya masing-masing,” pinta Sekdes Kawo ini.

Sementara itu, Bupati Loteng H.L. Pathul Bahri dalam sambutannya berpesan agar Kades, Prades serta BPD akur dan harmonis dalam menggawangi pemerintahan di 127 desa yang ada di Lombok Tengah.

FKD kata dia, jangan mentang-mentang memiliki forum dan memiliki kedudukan tertinggi dalam struktur pemerintahan desa lalu seenaknya bersikap dan mengeluarkan kebijakan. Apalagi sampai bersenggolan dengan Prades yang berakhir pada adanya pemberhentian.

“Harus saling memahami tupoksi dan peran satu sama lain. Berdamai dan saling menghargai lebih bagus demi terwujudnya kelancaran pembangunan di desa ketimbang berpolemik” ujar Bupati.

“Sekali lagi, mari jaga kekompakan, bangun desa bersama. Jabatan tidak ada yang abadi, sekarang boleh kita berkuasa tapi ingat, beberapa tahun ke depan tidak ada yang menjamin kita tetap pada posisi jabatan itu. Sehingga mari kita meninggalkan kesan yang baik dalam menjalankan amanah masyarakat selagi masih dipercaya,” sarannya