Hadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Jokowi Bagi-Bagi Sepeda
Berita Baru, Jawa Timur – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1) malam. Pada kesempatan itu ia memberikan sejumlah sepeda ke beberapa santri hingga Banser.
Pemberian sepeda dilakukan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan. Ia memanggil satu per satu santri hingga banser ke panggung di sela-sela sambutannya. Mereka yang mendapat sepeda mayoritas santri yang tampil dalam pertunjukan di acara festival tersebut.
Pertama, di awal sambutannya, Jokowi memanggil pelantun syair Alfiah Ibnu Malik dan pemain kendang termuda. “Sebelum saya menyampaikan sambutan saya ingin tadi, ada Mbak yang melantunkan Syair Alfiah Ibnu Malik tolong maju ke depan, maju ke depan,” kata Presiden Jokowi.
“Dan juga tadi ada yang paling muda, yang muda yang kendangnya yang paling bagus maju ke depan. Mana tadi yang kendang tadi, yang kecil bukan yang gede maju ke depan. Mana tadi yang kendang tadi, yang kecil bukan yang gede,” sambungnya.
Usai keduanya maju ke depan. Presiden Jokowi lantas meminta pelantun syair mengulang kembali sedikit bacaan syairnya. “Coba diulang lagi satu bait saja, pendek saja, untuk mengingatkan tadi loh, tadi suaranya kan bagus sekali,” ujarnya.
Usai melantunkan pelantun syair itu lantas mendapat sepeda. “Sepeda satu,” kata Jokowi.
Begitu juga pemain kendang. Meski tidak bisa mengulang permainan kendangnya, Jokowi juga memberikan sepeda. “Kalau yang kendangnya nggak ada, tapi nggak apa-apa juga sepeda satu,” ujarnya.
“Biar dicatat namanya dulu, saya nggak bawa sepeda, tapi besok pagi insyaallah sepedanya sudah datang,” lanjut Jokowi.
Kemudian di tengah sambutannya, Jokowi kembali memanggil santri yang memainkan hadroh. Jokowi meminta pemain hadroh termuda paling muda maju ke depan.
“Saya ingin tadi yang bermain hadroh yang paling muda tolong naik ke depan, yang merasa paling muda yang bermain hadroh seragamnya atas hijau bawah hitam, yang merasa paling muda kalau yang tidak merasa paling muda jangan naik ke panggung. Silakan yang merasa paling muda, silakan maju,” ujar Jokowi.
Kemudian ada 3 anak yang maju ke depan. Jokowi lantas bercanda kalau ingin menyunat pemain hadroh termuda itu.
“Nih coba mau kita sunat,” kata Jokowi yang disambut tawa audiens.
Adapun ketiga santri pemain hadroh itu yakni Dian umur 12 tahun, Awfan umur 13 tahun, Adin umur 12 tahun. Jokowi lantas memberikan sepeda ke ketiganya. “(Usia) 12,12,13 yang menang 13 dapat sepeda. Engga tiga-tiganya dapat sepeda, saya guyonan saya, dicatat dulu,” ujarnya.
Selanjutnya di akhir sambutannya, Jokowi memanggil banser yang usianya paling tua. Serta pagar nusa perempuan dengan usia termuda. “Terakhir dari Banser yang umurnya paling tua silakan maju, yang merasa umurnya paling tua silakan maju,” ucap Jokowi.
“Dan yang pagar nusa, yang umurnya paling muda silakan maju yang perempuan pagar nusa paling muda silakan maju, satu saja,” lanjut Jokowi.
Banser tertua itu yakni Sudaryono dari satkorcab Banser Banyuwangi umur 51 tahun. Sedangkan pagar nusa perempuan termuda yakni Laura. Jokowi lantas memberikan sepeda ke keduanya.
Terakhir, Jokowi memberikan sepeda ke siapa saja yang menjawab pertanyaan darinya. Adapun pertanyaan itu yakni terkait hari santri nasional.
“Satu lagi sekarang pertanyaan silakan maju siapapun boleh tapi jangan rebutan, Hari Santri Nasional diperingati tanggal berapa?” kata Jokowi.
Santri yang maju itu pun bernama Muhammad Iqbal Maulana. Dia pun menjawab hari santri diperingati pada 22 Oktober. Saat jawabannya benar dan Jokowi memberikan sepeda.