Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Istanbul Youth Summit (IYS) 2022
Peserta Istanbul Youth Summit (IYS) 2022 PB PMII, dari kiri: Muqaffi, Yanju dan Furqon.

Hadiri Acara Instanbul Youth Summit, PB PMII Dorong Partisipasi Pemuda dalam Perubahan di Tingkat Global



Berita Baru, Turki – Hadir dalam acara Istanbul Youth Summit (IYS) 2022, Pengurus Besar Pergerakan Islam Indonesia (PB PMII) mendorong partisipasi pemuda untuk berkontribusi dalam perubahan di tingkat global.

Perubahan tersebut, kata Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII Yanju Sahara salah satunya dapat terwujud melalui transfer knowlage antar pemuda lintas negara.

“Forum ini sangat penting dan harus terus dilaksanakan dengan tujuan menjadi wadah anak muda untuk saling transfer knowledge,” kata Yanju mengapresiasi terselenggaranya IYS di Istambul, pada 14-17 Februari 2022.

Kepada Beritabaru.co, Kamis (17/02), Yanju menyampaikan pentingnya mengetahui berbagai isu global secara faktual. Sebab selama ini, kata Yanju, masyarakat mengakses berbagai isu tersebut kebanyakan melalui media.

“Melalui forum ini kita (anak muda) dapat belajar dari setiap perwakilan dari seluruh dunia terkait banyak isu, baik ekonomi, politik, public helath, pendidikan, hingga mental health,” tambah Yanju.

Beasiswa Antar Negara Dorong Kemajuan

Selain itu, mantan Ketua Cabang PMII DI Yogyakarta tersebut secara khusus juga menyampaikan pandangannya terkait pendidikan. Dirinya berharap anak muda Indonesia dapat berfikir terbuka terhadap perkembangan pendidikan di berbagai negara.

“Kita sebagai generasi muda harus open minded dan harus mempelajari sistem pendidikan yang ada di negara lain. Kalau perlu belajar langsung ke sana (luar negeri),” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya melalui forum tersebut berharap Indonesia dapat terus meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dengan Turki atau pun negara lain.

“Salah satunya memperbanyak program beasiswa antar negara. Sehingga akan lebih banyak lagi generasi berwawasan global yang dapat mendorong kemajuan Indonesia di masa mendatang,” katanya.

Penyelesaian Pandemi Covid-19 Butuh Gotong Royong Lintas Negara

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Biro Jaringan Internasional PB PMII Ahmad Choirul Furqon menyampaikan pandemi Covid-19 yang menjadi wabah global harus terus dicarikan solusi penyelesaiannya.

Menurut Furqon beberapa negara telah berhasil menangani pandemi covid-19, namun beberapa yang lain gagal dan justru terpuruk karena pandemi.

“Karena Covid-19 adalah wabah menular yang masih menjadi pekerjaan rumah semua negara di dunia, maka hal yang paling bijaksana adalah bahu-membahu dalam penanganannya,” ujar Furqon.

Di Indonesia, Furqon melanjutkan, pemerintah sempat kesulitan menangani pandemi Covid-19, sehingga hal tersebut berdampak pada jatuhnya ekonomi.

“Dulu saat negara lain mulai memberlakukan lock down, kita tidak melakukan itu sehingga penyebaran Covid-19 tidak terkendali. Tetapi kita bisa bangkit berkat kerja kerja keras semua pihak dan vaksinasi yang didukung oleh berbagai negara dan lembaga internasional,” terangnya.

Melihat pandemi belum selesai dan muncul varian baru seperti Delta dan Omicron, Furqon berharap gotong-royong lintas negara dalam penanganan covid-19 tidak berhenti dan harus terus ditingkatkan.

Ia pun belajar bagaimana penanganan pandemi Covid-19 di berbagai negara melalui IYS 2022.

“Dalam forum Istanbul Youth Summit ini kita dapat mempelajari bagaimana cara penanganan Covid-19 di berbagai negara. Kita dapat mempelajari mana yang dapat diaplikasikan di Indonesia,” ujar Furqon.

Kerja Sama Ekonomi dan Kebangkitan Global

Selain antisipasi gelombang penyebaran covid-19 varian baru, Biro Komunikasi, Advokasi, dan Diaspora Bidang HI PB PMII Muqaffi menyampaikan pemulihan ekonomi juga hal yang mendesak dilakukan.

Ke depan, dirinya berharap Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan berbagai negara, khususnya Indonesia dengan Turki.

“Kami berharap Indonesia dapat memanfaatkan perjanjian Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA), untuk peningkatan ekonomi,” tandas alumni Sudan tersebut.

Lebih dari itu, PB PMII mengapresiasi surplus perdagangan yang didapatkan oleh Indonesia tahun 2020.

“Kami melihat kerja sama ekonomi Indonesia dan Turki sangat potensial ke depan. Hal ini terlihat dari adanya surplus perdagangan yang di dapat Indonesia sebanyak 733,73 juta dolar tahun 2020, semoga nanti akan terus berkembang,” pungkas Muqaffi.