Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Said aqil
KH Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)

Hadapi Turbulensi Politik Jelang Pemilu, KH Said Aqil: Perlu Mitigasi Sosial



Berita Baru, Jakarta – Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siradj menyampaikan pentingnya mitigasi sosial untuk mewaspadai terjadinya turbulensi politik menjelang Pemilu 2024.

“Media dan jurnalis Muslim harus dikonsolidasi agar mampu membangun benteng pertahanan informasi dan digital,” kata Kiai Said dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/1/2023).

Kiai Said mengatakan berakhirnya tahun 2022 juga ditandai gegap gempita kompetisi para politisi dan partai politik yang mulai berdetak.

Menurut dia, berbagai manuver akan segera menghangatkan “suasana kebangsaan” termasuk hiruk pikuk berita dan serbuan berbagai narasi yang mulai memenuhi ruang stereotip publik. Polarisasi pemberitaan dan “perang informasi” juga bisa datang mengancam.

“Kita yang cinta Tanah Air harus segera bergerak,” ajak pimpinan Pesantren Al Tsaqofah tersebut.

Menghadapi kemungkinan turbulensi politik tersebut, LPOI melakukan mitigasi sosial sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional, salah satunya dengan menggelar konsolidasi media dan jurnalis Muslim untuk membangun benteng pertahanan informasi dan digital.

Kegiatan tersebut dikemas dalam acara bertajuk “International Media Training for Muslim Journalist” di Pesantren Al Tsaqofah.

Kegiatan itu dihadiri Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto, dan Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Nur Wahid.

Selain melakukan konsolidasi dan penguatan visi bersama jurnalis Muslim Indonesia, LPOI juga mendeklarasikan lahirnya Asosiasi Media Muslim Indonesia (AMMINDO).

Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Nur Wahid mengatakan setiap anak bangsa harus mewaspadai politisasi agama terutama di tahun-tahun politik.

Hal itu ditujukan demi menghindari berkembangnya paham radikal terorisme yang mengatasnamakan agama.

“Reunifikasi media Muslim seperti ini adalah langkah strategis mengonsolidasikan gerakan menjaga keutuhan NKRI,” ujar Ahmad Nur Wahid.