Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jet Tempur Iran
Kowsar, jet tempur Iran buatan dalam negeri.

Hadapi Sanksi AS, Iran Perkuat Produksi Jet Tempur Buatan Dalam Negeri



Berita Baru, Internasional – Pada Agustus 2018, Republik Isalam Iran telah berhasil uji terbang jet tempur buatan dalam negeri untuk kali pertama. Demonstrasi terbang itu dilakukan dalam sebuah upacara yang disaksiakan langsung oleh Presiden Iran Hassan Rouhani.

Mengutip Sputnik, Minggu (24/05), Komandan Angkatan Udara Republik Islama Iran (IRIAF) Mohammad Zalbeigi mengatakan produksi pesawat tempur buatan dalam negeri hanya menunggu waktu. Ia optimis hal itu akan segera terwujud, meskipun Iran sedang menanggung beban sanksi anti-Iran dari AS.

Berbicara kepada Kantor Berita Mehr Iran, Zalbeigi menyampaikan saat ini IRIAF telah membuat kemajuan besar dalam merancang berbagai jenis pesawat. Ia mengungkapkan, hal itu dapat terlaksana berkat upaya personel IRIAF dan perusahan pengembang teknologi dalam negeri.

“Insya Allah, kami akan menyaksikan perancangan di IRIAF dalam waktu dekat,” tambahnya. Ia juga berjanji, pesawat baru itu akan segera diluncurkan.

Menurut Zalbeigi, keseriusan Iran mengerjakan jet tempur dapat dilihat dari Kowsar yang telah melakukan pelayanan penerbangan untuk IRIAF.

“Selama parade yang diadakan tahun lalu, semua orang menyaksikan penerbangan pesawat Kowsar,” tambahnya. Ia melanjutkan, Kowsar sudah memiliki system (udara) jet tempur paling canggih di dunia, saat ini.

Kowsar diresmikan langsung oleh Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam upacara bulan Agustus 2018. Hatami mengatakan pada saat itu bahwa Taheren bertindak dalam kerangka strategi pencegahan aktif untuk “memperoleh apa pun yang diperlukan untuk bertahan”.

Selain pengembangan pesawat tempur, Hatami menambahkan, Iran  juga akan mengembangkan system rudal darat-ke-udara buatan dalam negeri.

Ketegangan AS-Iran

Pernyataan Zalbeigi ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Taheran dan Washinton. Sejak terbunuhnya Jendral Iran Qosem Soleimani dalam serangan peswat tanpa awak di Baghdad pada 3 Januari 2020 lalu, hubungan kedua semakin terpuruk.

Walaupun sebenarnya ketegangan telah ada sejak POTUS mengumumkan penarikan sepihak Washington dari perjanjian nuklil Iran 2015—atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), pada Mei 2018 kemaren. Keluarnya Washington menyebabkan Iran Kembali mendapatkan saksi ekonomi yang berat dari AS.

Akibatnya, setahun kemudian, Iran pun mengumumkan bahwa mereka mulai menangguhkan Sebagian kewajiban JCPOA-nya. [Ad]