Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Yaqut: Kebencian Terhadap Santri Harus Dilawan dengan Prestasi

Gus Yaqut: Kebencian Terhadap Santri Harus Dilawan dengan Prestasi



Berita Baru, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berbagi pesan kepada santri terkait berbagai kebencian hingga generalisasi terhadap mereka. Ia menyerukan agar santri melawan dengan menuntut ilmu secara sungguh-sungguh dan meraih prestasi selama masa pendidikan.

Hal tersebut diungkapkan Yaqut kala membuka peringatan Hari Santri 2022 di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah.

“Hal itu dilakukan karena ketidaksukaan. Ini harus dijawab oleh para santri. Kebencian dan ketidaksukaan terhadap para santri harus dilawan,” ujar Yaqut dalam pidatonya, Selasa (27/9/2022) malam.

“Kebencian itu harus dilawan dengan prestasi, belajar yang benar dan sungguh-sungguh, sehingga apa yang dituduhkan oleh orang yang tidak suka dengan gemilangnya para santri itu terjawab karena para santri benar-benar bisa diandalkan,” lanjutnya.

Yaqut kemudian memberi contoh ketika ada satu atau dua santri diduga melakukan kekerasan, hal tersebut kerap disimpulkan sebagai potret hal lazim di kalangan santri. Untuk menangkal stigma itu, ia pun mengimbau para santri agar tidak ikut tersulut amarah atau membalas dengan kebencian.

“Bukan kita melawannya dengan kebencian, tapi prestasi. Saya yakin para santri mampu menunjukkan prestasinya,” tutur Menag.

Dalam acara tersebut, Yaqut juga memimpin launching peringatan Hari Santri 2022. Peringatan tahun ini mengusung tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.

Tema tersebut mengandung pesan tentang pentingnya menjaga martabat kemanusiaan seiring dengan menjaga agama. Menag Yaqut juga berpesan agar santri tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, seperti halnya ketika menjunjung nilai agama.

“Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama. Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama,” tutur Menag.

“Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” lanjutnya.