Gus Menteri Minta Bupati Nias Utara Kawal Pemutakhiran Data Desa
Berita Baru, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi meminta Bupati Nias Utara mengawal pelaksanaan pemutakhiran data desa. Menurutnya, hasil dari pemutakhiran data desa akan membantu ketepatan perencanaan program-program daerah.
“Dana Desa sebagian kecil digunakan untuk pemutakhiran data desa. Pak Bupati tinggal mengawasi dan lihat hasilnya,” ujarnya saat menerima audiensi Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu di ruang kerjanya, Jakarta, Kamis (27/5).
Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengatakan, hasil dari pemutakhiran data desa dapat digunakan sebagai basis penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan begitu, program-program yang akan dilaksanakan daerah akan tepat sasaran karena berbasis pada permasalahan dan kebutuhan yang terjadi di desa.
Selain itu menurutnya, data desa juga akan membantu meyakinkan kementerian/lembaga dan pihak swasta dalam membantu proses pembangunan yang dibutuhkan.
“Kalau data masyarakat miskin di desa lengkap, data infrastruktur yang dibutuhkan lengkap, akan mudah sekali mempromosikan dan menyampaikan kebutuhan, karena lokusnya jelas,” ujarnya.
Terkait hal tersebut ia mengatakan, akan membantu melepaskan Kabupaten Daerah Tertinggal dari status daerah tertinggal. Tak hanya membantu melalui program-program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Gus Menteri juga akan memfasilitasi Kabupaten Nias Utara dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait lainnya.
“Potensinya dieksplorasi mana yang kita bisa tangani bersama dan mana yang bisa kita fasilitasi untuk kementerian/Lembaga lain,” ujarnya.
Di sisi lain, Amizaro Waruwu mengatakan, Kabupaten Nias Utara memiliki ragam potensi ekonomi yang dapat dikembangkan. Namun menurutnya, pengembangan potensi tersebut masih terkendala oleh minimnya ketersediaan infrastruktur.
Di samping itu, ia juga mengatakan akan membantu dan memantau pemutakhiran data desa dengan maksimal.
“Kami (Kabupaten Nias Utara) itu hanya menang Sumber Daya Alam, tapi kalah dari sisi pengelolaan. Potensinya banyak mulai dari pertanian, pariwisata, perikanan, tapi tidak dikelola dengan maksimal,” ujarnya.