Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Menteri: Madura Punya Investasi Besar Terhadap Bangsa dan Negara
Foto: Ig @halimiskandarnu

Gus Menteri: Madura Punya Investasi Besar Terhadap Bangsa dan Negara



Berita Baru, Sumenep – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Abdul Halim Iskandar menyambut gembira rencana kerjasama empat Bupati di Pulau Madura.

Abdul Halim, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengungkapkan bahwa kerjsama itu sangat penting untuk membangun Madura.

Menurut Gus Menteri, sapaan akrab Abdul Halim, untuk membangun Pulau Madura tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tapi sebaiknya ada kolaborasi dan kerjasama antar Bupati di Pulau Garam.

“Olehnya, saya yakin jika empat Bupati ini bersama maka mimpi-mimpi masyarakat Madura untuk jadi Provinsi bisa terwujud,” kata Mendes-PDTT Abdul Halim Iskandar, Sabtu (1/08).

Lebih lanjut Gus Menteri menegaskan, sudah saatnya kabupaten yang ada di Madura tidak hanya melakukan pembangunan secara parsial atau kepentingan sendiri, tapi sudah mulai berpikir membangun daerah untuk kemajuan Pulau Madura.

Gus Halim juga mengungkapkan, Madura telah miliki investasi yang sangat luar biasa terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tidak akan Nahdlatul Ulama tanpa Pulau Madura, tidak akan ada Pesantren besar di Indonesia tanpa Pulau Madura,” ungkap Gus Menteri.

Bahkan Gus Menteri menyebutkan tanpa restu Syaikh Kholil Bangkalan yang ada di Madura, Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari tidak akan mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama.

“Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari tidak akan mendirikan Nahdlatul Ulama tanpa restu dari Syaikh Kholil Bangkalan. Dan Itu ada di Pulau Madura,” ujarnya.

Diketahui, kunjungan Mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu ke Sumenep guna menghadiri deklarasi Calon Bupati Sumenep Fattah Janin dan Calon Wakil Bupati KH Ali Fikri Warits.

Pasangan Cabup/Cawabup Gus Acing dan Mas Kiai ini diusung oleh PKB, PPP, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai NasDem.