Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gus Menteri Ajak Perguran Tinggi Kembali ke Desa
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.

Gus Menteri Ajak Perguran Tinggi Kembali ke Desa



Berita Baru, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak Perguruan Tinggi untuk kembali ke desa agar kalangan kampus tidak melupakan akar kehidupan mereka yang sebenarnya berasal dari desa.

Hal itu disampaikan  Gus Menteri, sapaan akrab, Menteri Halim saat  menerima kunjungan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof. Masdar Hilmy, Kamis (25/2).

Kedatangan Rektor UIN Sunan Ampel tersebut untuk menindaklanjuti proses kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan UIN Sunan Ampel terkait pemberdayaan masyarakat desa.

Gus Menteri mengatakan, salah satu langkah yang tengah dilakukan Kemendes PDTT dengan program Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) untuk membantu pembangunan desa.yang diketuai oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono.

“Termasuk soal arah penggunaan Dana Desa 2021 bisa lebih efektif dan tepat sasaran untuk bangun desa,” kata Gus Menteri.

Gus Menteri juga menceritakan kerjasama Kemendes PDTT dengan Kemendikbud soal Kampus Merdeka Project Desa. Program ini memberikan peluang bagi Kepala Desa untuk mendapat gelar sarjana di perguruan tinggi.

“Saya menggagas bagaimana Kepala Desa, Perangkat Desa kemudian Pendamping Desa berprestasi dikasih afirmasi oleh perguruan tinggi,” kata Gus Menteri.

Gus Menteri pun menegaskan jika program andalan SDGs Desa adalah solusi tepat untuk pembangunan desa tepat sasaran dan efektif karena ini bisa jadi acuan bagi para kepala desa nantinya untuk menentukan arah pembangunan desa yang disesuaikan dengan akar budaya di di desa tersebut.

“SDGs Desa sendiri memiliki peran penting bagi keberhasilan SDGs secara nasional. Sebab menurutnya, 74 persen dari keberhasilan SDGs skala Nasional berasal dari desa, sementara 26 persen selebihnya berasal dari kota,” tuturnya.

Melalui SDGs Desa tersebut, Kepala Desa cukup memilih salah satu dari 18 poin SDGs Desa yang akan dijadikan prioritas pembangunan selama kepemimpinannya, berdasarkan kebutuhan warga desa.

Gus Menteri menuturkan, saat ini sedang berlangsung pemutaakhiran data berbasis SDGs Desa yang dilakukan Kepala Desa dibantu para Pendamping Desa. Harapannya semua program dapat mengacu pada data yang berbasis RT dan RW tersebut.