Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gubernur Bali Yakin Daerahnya Jadi yang Pertama Bebas Covid-19
Foto: Istimewa

Gubernur Bali Yakin Daerahnya Jadi yang Pertama Bebas Covid-19



Berita Baru, Bali — Pemerintah Provinsi Bali fokus menangani kasus transmisi local, pihaknya menargetkan angka kesembuhan mencapai 90 persen pada akhir Mei 2020. Dia juga ingin menjadikan Bali sebagai provinsi pertama yang bebas dari Covid-19 di Indonesia.

Wayan Koster, sebagai Gubernul Bali, menyakini mampu mengatasi laju penyebaran Covid-19, meskipun tidak mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Wayan mengatakan, penanganan Pemprov fokus untuk menekan pertambahan kasus positif.

Dalam upaya itu, Pemprov menerapkan arahan Presiden Joko Widodo ditambah dengan kebijakan lokal. Selain itu, desa adat dijadikan sebagai pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat.

Pemerintah Bali langsung mengeluarkan keputusan bersama Majelis Desa Adat dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk membentuk satgas berbasis desa adat, saat pertama kasus muncul.

“Desa adat kami jadikan pilar utama untuk mendisiplinkan masyarakat, melalui hukum adat, agar masyarakat tertib dan disiplin dan untuk mengendalikan pergerakan masyarakat,” kata Koster saat mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan Jokowi melalui video conference, Selasa (12/5).

Menurut Koster, seluruh desa adat membentuk posko gotong-royong untuk mengatur keluar-masuknya masyarakat. Hinga saat ini ada dua kegiatan utama yang dilakukan dalam penanganan Covid-19, yaitu secara niskala dan sekala.

“Niskala berkaitan dengan ritual keagamaan yang sesuai dengan kepercayaan dan kearifan lokal masyarakat Bali. Adapun sekala merupakan upaya-upaya yang tampak,” ungkapnya.

Dalam Ratas, Koster juga menyebutkan adanya sinergisitas antara desa adat dengan aparat keamanan, Babinsa dan kelurahan. Sedangkan di tingkat menengah dilaksanakan sinergi bupati/wali kota se- Bali sesuai dengan arahan dan instruksi pemerintah pusat.

Koster menambahkan, faktor lain yang tak kalah penting untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Bali adalah kualitas pelayanan kesehatan. Hingga saat ini ada 13 rumah sakit rujukan yang sudah dilengkapi dengan ruang isolasi, tenaga medis yang kompeten, serta peralatan yang lengkap. Pihaknya juga sudah menyediakan tiga laboratorium untuk uji swab dengan kapasitas 490 sampel per hari.

“Tentu kami juga memperhatikan tenaga medis yang bekerja luar biasa, karena terbukti pasien yang sembuh di Provinsi Bali sangat tinggi. Untuk itu, kami sediakan fasilitas yang baik, insentif, dan penghargaan kepada tenaga medis. Kami bangga betul dengan tenaga medis kami di Bali,” tuturnya.