Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Godfather dari Albania, Mafia Perdagangan Manusia yang Ditembak dengan Ratusan Peluru
(Foto: Sputnik News)

Godfather dari Albania, Mafia Perdagangan Manusia yang Ditembak dengan Ratusan Peluru



Berita Baru, Internasional – Pada 1980-an, Albania adalah “Korea Utara di Eropa”, sebuah negara isolasi yang berselisih dengan Moskow dan Beijing. Tetapi setelah Republik Sosialis Rakyat Albania runtuh pada tahun 1992, negara itu mulai jatuh ke pelukan para mafia.

Salah satu mafia paling terkemuka di Albania telah dibunuh oleh algojo dengan 120 tembakan peluru ke Range Rover-nya dari senjata otomatis Kalashnikov.

Bardhok Pllanaj, yang dikenal sebagai Kumbari, ditembak mati pada hari Minggu, 4 April. Dia diintai dari jalan kota Shkodra di Albania utara hingga rumahnya di pinggiran kota Dobraç.

Pllanaj (46), seperti dlansir dari Sputnik News, telah diadili dan dihukum in absentia di Belgia karena perdagangan orang dan dilaporkan terlibat dalam penyelundupan narkoba.

Bardhok Pllanaj, yang digambarkan sebagai “Godfather” dari Shkodra, ditembak pada hari Minggu pukul 21:10 dengan hujan peluru di jalan Shkodra-Koplik di Utara Albania.

The Albanian Daily News mengatakan, para algojo mengikutinya dan kemudian menembak mobilnya dari trotoar.

Ratusan peluru itu mengarah ke mobil pelarian yang sedang melaju. Plalanaj kemudian ditemukan terbakar di dalam mobil dengan senjata pembunuhan di dalamnya.

Pada tahun 2014, Pllanaj dihukum di Pengadilan Distrik Shkodra karena pencucian uang, pemalsuan dokumen, dan secara ilegal membangun gedung 10 lantai dengan uang hasil pencucian.

Belakangan, sebuah operasi gabungan antara polisi Albania dan Italia mengidentifikasi bahwa Pllanaj terlibat dalam operasi penyelundupan narkoba di Viluni Lagoon.

Dia lolos dari penangkapan dan diduga bersembunyi di dalam mobil milik Mark Frroku, yang saat itu menjadi anggota parlemen Albania.

Frroku, yang mewakili Partai Demokrat, membantah menggunakan jabatannya sebagai anggota parlemen untuk melindungi Pllanaj.

Pada 2015, dilaporkan bahwa Frroku sendiri telah dihukum in absentia karena membunuh seorang pria di Belgia. Frroku, yang dikenal di Belgia sebagai Besnik Morina, selalu membantah telah membunuh Aleksander Kurti di dekat stasiun kereta di pusat kota Brussel pada Maret 1999.